Press Release: DIES NATALIS INSTITUT KESENIAN JAKARTA ke-52
Dies Natalis Institut Kesenian Jakarta ke-52 pada 26 Juni 2022 kali ini bertema: “IKJ Game Changing: Transformasi demi Pertumbuhan”.
Rektor IKJ Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn. memberikan sambutan secara daring yang dapat diikuti melalui kanal IKJ di akun resmi medsos. Rektor mengingatkan bahwa Dies Natalis ke-52 tahun bagi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menandai kematangan IKJ sebagai sebuah institusi yang telah melahirkan para seniman dan sederet karya berkualitas yang telah dinikmati oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia.
Dalam kesempatan ini, Ketua Yayasan Seni Budaya Jakarta Prof. Dr. Ilza Mayuni, M.A. menyampaikan penghargaan kepada Rektor, segenap pimpinan IKJ, dan seluruh sivitas akademika yang telah bekerja bahu membahu sehingga IKJ mencapai usia 52 tahun. IKJ telah membuktikan komitmennya untuk terus bertumbuh menjadi perguruan tinggi yang maju dan berkontribusi dalam merealisasikan visi Gubernur Ali Sadikin untuk menjadikan Jakarta sebagai kota budaya. Sebagai Badan Penyelenggara IKJ, YSBJ berkomitmen meningkatkan kualitas layanan dan jejaring kemitraan dalam memfasilitasi pertumbuhan IKJ. Sinergi harmonis YSBJ – IKJ mutlak untuk dirawat bersama agar IKJ dapat mengoptimalkan semua potensinya dalam memainkan strategi perubahan yang tepat di tengah tantangan era digital yang makin kompleks ini.
Rangkaian acara yang turut memeriahkan momentum Dies Natalis IKJ ke-52 kali ini antara lain: workshop, kelas kreatif, talkshow, miniseri seminar, eksibisi, nobar, seminar nasional, art-tour dan sebagainya bersama para mitra IKJ. Tak hanya rektorat, namun juga diselenggarakan bersama para sivitas akademika IKJ di fakultas (FSP, FSRD, FFTV) dan sekolah pascasarjana (S2), baik untuk kalangan IKJ, akademisi maupun yang terbuka untuk umum (publik).
Seminar Nasional yang segera akan digelar bertajuk “Delivering Messages between Spaces” tanggal 7 Juli 2022 menampilkan para keynote speaker: Dr. Seno Gumira Ajidarma, S.Sn., M.Hum. (IKJ), Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sn., M.Hum. (ISBI Bandung), Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana, M.Sn. (ISI Denpasar), Prof. Dr. Bambang Sugiharto (Universitas Katolik Parahyangan) dipandu moderator Dr. Marusya Nainggolan, M.Mus. (IKJ). Seminar ini terbuka untuk publik dan tidak dipungut biaya. Demikian pula rangkaian berbagai program tersebut di atas berlangsung hingga Desember akhir tahun ini. Ikuti terus setiap acara Dies Natalis IKJ ke-52 tahun ini. Simak info terbaru di akun medsos dan website ikj.ac.id
Institut Kesenian Jakarta (IKJ) memasuki usia ke-52, telah melampaui usia setengah abad, usia yang menandai kematangan IKJ sebagai sebuah institusi yang telah melahirkan para seniman dan sederet karya berkualitas yang telah dinikmati oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Setelah melewati kurun waktu dengan beberapa perubahan, peleburan dan kategorisasi jurusan, fakultas dan nama program studi, kini IKJ berkibar dengan keberadaan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), Fakultas Seni Rupa (FSR), Fakultas Film dan Televisi (FFTV) berikut program magister Sekolah Pascasarjana.
Menurut penilaian LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah III, hingga saat ini IKJ terakreditasi “baik sekali“. Hal ini berdasar pada data yang masuk dengan sederetan para pengajar sejumlah 100 orang lebih. Sebagai contoh, FSP IKJ di awal berdirinya (LPKJ, 26 Juni 1970), dikawal oleh para seniman mumpuni, a.l.: Edi Sedyawati, Slamet Abdul Sjukur, Slamet Rahardjo, Irawati Sudiarso, Julianti Parani, Farida Oetoyo, Deddy Luthan, Sardono W. Kusumo, I Wayan Diya, Huriah Adam, Retno Maruti, Gusmiati Suid dan S. Kardjono, masih banyak lagi nama besar lainnya yang sangat berjasa dalam peletakan dasar kapabilitas para anak didiknya. Para pengajar yang kemudian merupakan para kreator handal al.: Sena A. Utoyo, Sentot Sudiharto, Sal Murgiyanto, Hartati, Didi Petet, Franki Raden, Tom Ibnur, Hartati, Marusya Nainggolan, dll. hingga yang terkini Sapardi Djoko Damono, Seno Gumira Adjidarma, Hilmar Farid, ‘Ubiet’ Nyak Ina Raseuki, Otto Sidharta, Dolorosa Sinaga, Marselli Soemarno. Tak hanya para dosen handal, namun pada umumnya kiprah alumni IKJ dalam berkarya telah merambah dunia dan beberapa di antaranya meraih penghargaan baik di tanah air maupun internasional. Mereka antara lain: Mathias Muchus, Agus Nur Amal, Maria Dharmaningsih, Nungky Kusumastuti, Wiwiek Sipala, Benny Krisnawardi, Hanny Herlina, Emte (M.Taufik), Beng Rahadian, Lenny Agustin, Citra Smara Dewi, Garin Nugroho, Riri Riza, Mira Lesmana, Yudi Datau, Aline Jusria, Fajar Bustomi, Wregas Bhanuteja, Hanung Bramantyo, Titien Wattimena, Lulu Ratna, Yola Yulfianti dan masih banyak lagi dosen atau alumni IKJ lainnya maupun dari generasi baru yang mumpuni, bahkan sejak masih berstatus mahasiswa/i telah menunjukkan Slamet Rahardjo, Subarkah Hadisardjana prestasinya. Misalnya dalam perolehan Piala Citra Festival Film Indonesia 2021, terbanyak diborong oleh para seniman dari IKJ, baik yang masih berstatus mahasiswa/i hingga alumni. Selebihnya pencapaian mahasiswa ini lebih banyak yang bersifat indie, independen.
IKJ sebagai institusi lebih berperan selaku trigger, pemantik bagi proses progresi pengkaryaan, sekaligus lintas seni. Seperti Iwan Fals. Meskipun tidak sampai lulus, sosoknya telah berhasil merajai berbagai panggung blantika musik Indonesia. Hingga kini pun ia acapkali terlihat berada di kampus IKJ, sekedar nongkrong dan ngobrol dengan teman-teman lama yang sudah jadi dosen atau dengan sivitas akademika lainnya. Atau Vincent & Desta, Jimi Multhazam, Ricky Malau. Masih banyak lagi. Group musisi dasawarsa terkini yang eksis dan berasal dari IKJ antara lain: Naif, The Adams, Club 80s, White Shoes & the Couples Company, The Upstairs.
Daftar tokoh dan selebriti lainnya yang pernah mengenyam bangku kuliah di kampus IKJ antara lain: Lenny & Roy Lolang, Ana Pinem, Cok Simbara, Deddy Mizwar, Dwiki Dharmawan, Ence Bagus, Epy Kusnandar, Fanny Fadillah, Jose Rizal Manua, Kemal Palevi, Sigit Hardadi, Totos Rasiti, Yadi Timo, Yayu Unru, Zee Zee Shahab, Gotot Prakosa, John De Rantau, Nan T. Achnas, Sys NS, Ray Sahetapy dan masih banyak lagi.
Dies natalis IKJ ke-52 juga diisi dengan kegiatan workshop dan beberapa event bersama berbagai institusi dan para seniman-seniwati dari luar IKJ, baik pesohor lokal, nasional hingga internasional. Di antaranya kerja sama dengan IFI (Pusat Kebudayaan Prancis di Indonesia), menampilkan seniman hip-hop Moncef Zebiri serta dengan berbagai pusat kebudayaan lainnya (Korea/KCC, Belanda/Erasmus Huis, India/JNICC, Jepang/The Japan Foundation, Rusia, America/@tamerica, Italia/ITC, Malaysia, Singapura, Belarus, Australia, Meksiko, Spanyol, ASEAN, Galeri Nasional, TVRI dsb.) baik rektorat maupun masing-masing fakultas serta lembaga-lembaga di dalam IKJ.
Sebelum ini di bulan-bulan sebelumnya, workshop musik oleh musisi, saxophonist asal Belanda Jasper Blom kerja sama dengan Erasmus Huis (Pusat Kebudayaan Belanda). Sebelumnya lagi ada workshop dengan perupa Belanda Anais Lopez serta workshop bersama Abigail Espinola dari Meksiko, yang diselenggarakan atase budaya Kedutaan Besar Meksiko di Jakarta. Sekarang ini tengah menggodog rencana bersama Werc Collective, para seniman digital dari Belanda dalam workshop mendatang (Oktober), dan masterclass bersama restorer lukisan asal Jerman Susanne Erhard, penayangan karya tugas akhir para mahasiswa pilihan yang sudah memenangkan penghargaan di dalam negeri dan internasional oleh Indonesiana-TV (TVRI), RPKFM9630, SML-One Public Speaking, MakeOver serta beberapa lagi rencana kegiatan hasil kerja sama.
Masih banyak rangkaian acara kerja sama IKJ dengan para mitra dari berbagai institusi baik lokal, dalam dan luar negeri, sebagaimana mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi serta mengacu pada kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, khususnya periode saat ini yang menitikberatkan pada konsep KAMPUS MERDEKA, MERDEKA BELAJAR yang telah dicanangkan agar terjadi percepatan kualitas dan kuantitas di era industri dan perkembangan teknologi terbarukan saat ini.
Seminar dan talkshow yang telah digelar juga turut menyemarakkan Dies Natalis IKJ ke-52, antara lain: Seminar Senirupa dalam Pusaran Urban#2, Lokakarya bersama Badan Perguruan Tinggi Seni Seluruh Indonesia (BPTSSI), talkshow OBSESI di RPKFM9630 bertajuk Transformasi Pendidikan Seni IKJ, Seri Mini Seminar “GLAM (Galleries, Libraries, Archives and Museums): Wisata Sejarah Betawi dan Jakarta”. Ada juga sesi “Creative Class: Artistic Makeup Class for Stage & Films” dipandu oleh Subarkah Hadisardjana, M.Sn., dosen senior IKJ yang telah dikenal publik teater di Indonesia.
Rangkaian kegiatan yang digelar untuk menandai Dies Natalis IKJ ke-52 ini, dilakukan selama bulan Juli hingga Desember 2022. baik berupa kelas secara online dan luring di kampus IKJ serta berbagai tempat lainnya.