Top
  /     /   Fakultas Film dan Televisi

Penyalin Cahaya : Pemenang Utama, Peraih 12 Piala Citra Festival Film Indonesia 2021

Keluarga Besar Institut Kesenian Jakarta mengucapkan selamat atas kemenangan film “Penyalin Cahaya” karya Wregas Bhanuteja dalam menempati peringkat utama sebagai peraih 12 Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia 2021 (10/11).

IKJ juga mengucapkan selamat kepada seluruh crew film yang telah terlibat produksi Film Cerita Panjang Terbaik ini, khususnya alumni IKJ.

Para insan film Penyalin Cahaya pada Malam Anugerah Piala Citra 2021 di Jakarta Selatan (10/11) –Dok.Antara–

–Dok. Rekata–

 

Film yang berhasil meraih 12 kategori dari 17 nominasi dalam perhelatan akbar bergengsi FFI ke-41 tahun 2021 ini adalah film panjang pertama Wregas Bhanuteja sebagai sutradara. Film ini telah dirilis perdana secara internasional pada 8 Oktober 2021 di Festival Film Internasional Busan dan akan tayang di Netflix pada 13 Januari 2022 mendatang.

Dua belas (12) Piala Citra FFI 2021 yang diboyong dalam Film Penyalin Cahaya berhasil memenangkan kategori sebagai berikut:

  • Film Cerita Panjang Terbaik
  • Sutradara Terbaik: Wregas Bhanuteja
  • Pemeran Utama Pria Terbaik: Chicco Kurniawan
  • Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Jerome Kurnia
  • Penulis Skenario Terbaik: Henricus Pria & Wregas Bhanuteja
  • Pengarah Sinematografi Terbaik: Gunnar Nimpuno, I.C.S
  • Penyunting Gambar Terbaik: Ahmad Yuniardi
  • Penata Suara Terbaik: Sutrisno & Satrio Budiono
  • Pencipta Lagu Tema Terbaik: Mian Tiara – “Di Bawah Langit Raksasa”
  • Penata Musik Terbaik: Yennu Ariendra
  • Pengarah Artistik Terbaik: Dita Gambiro
  • Penata Busana Terbaik: Fadillah Putri Yunidar

 

Wregas Bhanuteja, telah mulai mengukir prestasinya semenjak ia mahasiswa dan mulai berkarya untuk tugas akhirnya di FFTV IKJ dengan menulis dan menyutradarai film pendek berjudul Lemantun (2015). Film ini berhasil memborong penghargaan kelompok Cinema XXI Short Film Festival di semua kategori juri. Film Pendek Fiksi Naratif (Pilihan Juri IMPAS), Film Pendek Fiksi Naratif Terbaik (Pilihan Official Jury) serta Film Pendek Pilihan Penonton. Tahun berikutnya, filmnya berjudul Prenjak (In The Year of Monkey) berhasil mendapatkan penghargaan film pendek terbaik di ajang Semaine de la Critique, Festival Film Cannes 2016. Untuk pertama kalinya nama Indonesia berkibar di sini menerima anugerah penghargaan, meski beberapa kali sebelumnya menjadi ajang terhormat pemutaran film Indonesia [Tjoet Nja’ Dhien (1988), Daun di Atas Bantal (1998), Serambi (2005), Kara, Anak Sebatang Pohon (2005), dan The Fox Exploits The Tiger’s Might (2015)]. Selanjutnya nama Wregas Bhanuteja pun dikenal dengan prestasinya dalam menggarap film-film pendek. Piala Citra bukan hal baru baginya. Dua kali Wregas mendapat Piala Citra untuk kategori Film Pendek Terbaik di tahun 2016 dan 2019.

Film Penyalin Cahaya, menurut Wregas diharapkan akan ditonton semua orang untuk mendapatkan spirit dan kekuatan agar publik menjadi tergerak untuk mengatasi isu darurat tentang kekerasan dan pelecehan seksual. Hal ini sejalan dengan terbitnya Permendikbud Nomor 30/2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Peraturan itu diterbitkan untuk menjawab keresahan sivitas akademika kampus khususnya para mahasiswa/i ihwal tidak adanya regulasi yang melindungi mereka dari tindakan kekerasan seksual di perguruan tinggi, demikian penjelasan Nadiem Anwar Makarim, Mendikbudristekdikti RI yang juga hadir pada malam anugerah FFI 2021 mendampingi Presiden RI Joko Widodo (10/11).

 

Salam Debur Ombak!

#IKJ

 

Sumber Data: FFI 2021 | @fftvikj | @penyalincahaya | Wikipedia

Sebarkan :
Daftar News