Jakarta Muslim Fashion Week
NEO HABAYA, judul koleksi busana rancangan mahasiswa/i Desain Produk Mode & Busana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (IKJ) terpilih dalam Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2021 di Aquatic Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (18/11) menampilkan karya Anastasia Maria, Anggun Nurdila, Dharajatya, Kasih Ester, Nabiha Amani Una dan Mona Khairunnisa pada sesi pertama parade.
Dihadiri Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Nadiem Makarim serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, JMFW 2021 yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menampilkan busana-busana Muslim hasil karya 12 ‘brand’ mode muslim, 12 ‘brand’ mode konvensional, serta 15 calon desainer dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan yang pertama kali diselenggarakan ini fokus memperkenalkan fashion muslim Indonesia ke pasar domestik dan internasional.
Menurut Mendag, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadikan Jakarta sebagai ibu kota fesyen muslim dunia. Untuk hal itu dibutuhkan kerja sama tak hanya dengan sektor swasta hingga asosiasi yang membidangi dunia fesyen, namun juga dari para akademisi.
Indonesia saat ini menempati peringkat kelima sebagai pasar fesyen Muslim (500 juta/tahun) setelah Arab, India, Turki dan Cina terbesar hingga 11 miliar dolar AS per tahun. Dengan populasi hingga 270 juta orang, semestinya dalam lima tahun ke depan nilai pasar fesyen Muslim bisa naik lima kali lipat. Sementara nilai ekspor fesyen Muslim ditargetkan tumbuh 10 kali lipat dari saat ini dan Indonesia layak menjadi episentrum, demikian menurut Mendag.
Selanjutnya Mendikbudristekdikti mengatakan, pihaknya mengubah total sistem pendidikan di perguruan tinggi untuk mendukung penciptaan talenta-talenta baru. Saat ini pemerintah telah memperbolehkan di mana mahasiswa S1 dapat mengambil pembelajaran selama satu semester penuh di industri atau perusahaan fesyen maupun kosmetik. Program tersebut akan setara dengan 20 SKS dan mahasiswa yang menjalani pembelajaran mendapatkan sertifikasi dari lembaga yang bersangkutan. Adapun lembaga yang diperbolehkan pemerintah yakni sudah memiliki kualitas dunia. Mahasiswa yang bersangkutan juga bisa memperoleh dana transportasi dari Kemendikbud. Begitu juga perusahaan yang menggunakan mentor profesional, mentornya pun akan didanai. “Jadi ini program subsidi penuh oleh pemerintah,” demikian tandas Nadiem Makarim.
Wamenparekraf menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia dengan prosentase 13 persen dari populasi muslim dunia. Dengan jumlah populasi muslim yang besar dan usia relatif muda, peluang pertumbuhan industri kreatif muslim, termasuk fesyen sangat terbuka lebar. Didukung pula berbagai ragam budaya dan tingkat kreativitas yang tinggi, serta adaptasi dari nilai keberlanjutan, Indonesia bisa menjadi trend setter industri fesyen muslim global.
JMFW 2021 selain dihadiri Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, tampak dihadiri pula oleh para duta besar negara sahabat.
Embracing Jakarta Muslim Fashion Week terbagi menjadi 3 parade:
Parade 1: pukul 13.00-14.00 koleksi siswa sekolah fesyen.
Parade 2: pukul 16.00-17.00 koleksi fesyen desainer.
Parade 3: pukul 19.00-20.00 koleksi fesyen desainer.
Seluruhnya digelar langsung dari Aquatic Stadium GBK Jakarta.
Live streaming melalui kanal Youtube: Jakarta Fashion Week, Kementerian Perdagangan, dan IG Live @jmfwofficial
Sumber Data: senirupaikj.ac.id | republika.co.id | nusantarapos.co.id