Sebanyak 353 para wisudawan/wati Institut Kesenian Jakarta memenuhi seluruh area Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki Jakarta beserta keluarga masing-masing dengan penuh kebahagiaan sepanjang pagi hingga siang hari (12/12).

Sidang Terbuka Senat Akademik Wisuda IKJ Tahun Akademik 2018-2019 dibuka oleh Ketua Dr. Siti N. Kusumastuti, S.Sn., M.Sos. (Nungky Kusumastuti) dengan mengetuk palunya tiga kali. Rektor IKJ Dr. Seno Gumira Ajidarma, M.Hum., S.Sn., memberikan selamat kepada para alumni baru IKJ. Diikuti oleh Ketua Yayasan Seni Budaya Jakarta, Slamet Rahardjo Djarot memberikan ‘wanti-wanti’ kepada para alumni baru IKJ agar mampu menghadapi kondisi apa pun baik ‘berkah’ mau pun ‘musibah’ dengan bijaksana. “Jika berkah tidak dirawat dengan baik maka akan jadi musibah. Demikian juga sebaliknya bila ada musibah, segera dikelola agar menjadi berkah,” demikian wejangnya.

Dr. Indah Tjahjawulan M.Sn., Dekan Fakultas Seni Rupa dalam pidato ilmiahnya menyatakan bagaimana pendidikan tinggi seni di Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0, khususnya IKJ. Perubahan besar terhadap cara manusia dalam mengolah sumber daya dan produksi sejalan perkembangan teknologi, tidak dapat dihindari. Gabungan teknologi otomatis dan cyber adalah strategi canggih pengendali lini manusia, mempercepat pengembangan industri agar lebih berdaya saing global di tengah era digital saat ini. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembentukan ekosistem inovasi secara disruptif melalui pengembangan teknologi Perguruan Tinggi dan sistem Pendidikan Tinggi dalam memanfaatkan kemajuan IT adalah sebuah elaborasi. “Bagaimanapun, … jika ingin terus hidup, seluruh sivitas akademika (IKJ) yang berada di dalamnya harus bisa dan mau beradaptasi dalam disrupsi”, tandasnya memungkas pidato.

Foto-foto: @_tonyharison

Link:
https://ikj.ac.id/wacana_seni/pidato-ilmiah/dr-indah-tjahjawulan-m-sn-wisuda-ikj-2019/