VARIASI VISUAL VIRTUAL
50 Tahun IKJ, Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Gelar Pameran Virtual
“Variasi Visual Virtual” merupakan pameran dalam bentuk Artsteps, persembahan dari Mahasiswa/i Prodi DKV Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, yang berisi karya-karya terbaik dari setiap peminatan. Peminatan terdiri dari desain grafis, ilustrasi, dan multimedia.
Pameran ini juga berfungsi sebagai edukasi untuk mempermudah teman-teman khususnya mahasiswa/i Institut Kesenian Jakarta, Fakultas Seni Rupa Program Studi DKV yang nantinya akan mengambil peminatan.
Live Stream di channel Youtube Institut Kesenian Jakarta tanggal 20 Juni pukul 20.00 WIB: https://www.youtube.com/channel/UCRo83R5Wuz2_AoAyXhMj1lw
Kunjungi Variasi Visual Virtual di: https://bit.ly/VariasiVisualVirtual
Salam debur ombak!
(BEM IKJ)
#TahunEmasIKJ
#50TahunIKJ
#IKJ2020
JAKARTA (Waspada.id): Melawan keterbatasan ruang dan waktu, seperti itu kira-kira pesan yang coba disampaikan mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dalam pameran dalam jaringan (daring) bertajuk ‘Varian Visual Virtual Exhibition’. Para mahasiswa Fakultas Seni Rupa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ini, memilih tidak mau menyerah pada situasi pandemi yang membuat ruang gerak di dunia nyata jadi terbatas.
“Kami mencoba mengambil sisi positif pandemi Covid-19 yang tengah terjadi ini. Pameran tetap digelar, karena karya seni teman-teman patut diapresiasi. Jadilah kami menggagas pameran dengan basis aplikasi artsteps,” ujar salah satu panitia, Julius Sitanggang yang berhasil dihubungi, Selasa (23/6).
Varian Visual Virtual Exhibition adalah salah satu program mahasiswa Desain Komunikasi Visual IKJ dalam perayaan #TahunEmasIKJ. Digerakkan oleh Himpunan Mahasiswa DKV IKJ dan melibatkan mahasiswa DKV IKJ lainnya, beragam karya seni rupa yang ditampilkan meliputi karya dari masing-masing peminatan seperti Desain Grafis, Ilutrasi dan Multimedia.
“Tidak hanya karya pribadi dari masing-masing mahasiswa tetapi juga karya-karya yang telah diselesaikan saat proses pembelajaran di kampus,” tambah Julius, mahasiswa semester 6.
Bersama Julius ada Agung Wijaya, Farras Inaya Malik, Muh. Akbar. Mereka secara bahu membahu menyiapkan keperluan pameran seperti membuat rancangan pada aplikasi artstep untuk pameran, membuat poster sampai menyiapkan siaran untuk kanal Youtube.
Ada 22 mahasiswa dari angkatan 2017-2018 yang karyanya terpilih mengisi ruang-ruang virtual artsteps dan disiarkan secara langsung lewat kanal Youtube IKJ. Mereka adalah Salsa Dewi Susilo, Alif Rakafia, Andika Setiawan, Andrian Ikram, Ayyas Yahya, Anzen Naufal, Bagas Studio, Cenan Sama, Claudio Maitimu, Dandy Kurnia, Devina Winona, Echa Nurcipto, Faras Inaya Malik, Julius Sitanggang, Kayton Jason, Lingga Adhinagara, Muhammad Indrajit, Perdana Kurniawan, Selavyera M, Septo Bekti, Widyastuti Khairunnisa.
“Ya intinya sih kita ambil sisi positif pandemi. Kami tidak mau menyerah pada pandemi Covid-19 ini. Jadi meski ada aturan tidak boleh menggelar pameran secara langsung, tapi masyarakat luas, khususnya calon mahasiswa baru yang berminat menimba ilmu di IKJ jadi tahu. Oh, ini karya ilustrasi. Atau ini yang namanya desain grafis atau multimedia. Seperti itu,” tambah Julius.
Tetap Eksis
Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ, Indah Tjahjawulan menegaskan dukungannya pada giat pameran yang digagas BEM dan diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi DKV ini. Hal ini membuktikan kalau mahasiswa seni tetap eksis meski di tengah situasi sulit.
Berbeda dengan pameran biasa di sebuah galeri, pameran di ruang maya tentu menyajikan sesuatu yang baru. Dan kenyataannya, saat ini pameran di ruang maya ini menjadi salah satu media yang saat ini dilakukan banyak institusi seni atau grup-grup seniman untuk tetap eksis di dunia kesenian.
“Tentu dalam proses berkarya tidak ada bedanya dengan pameran di ruang biasa, yang berbeda adalah bagaimana menyajikannya dan bagaimana menikmatinya,” ujar Indah, lewat gawainya, Selasa (23/6).
Pada pameran Variasi Virtual ini, Indah melihat antusiasme yang muncul dari berbagai karya mahasiswanya. Ada yang menyajikan karya yang dikembangkan dari tugas kuliah, ada yang memang membuat karya bebas tanpa terikat pada tugas kuliah.
Kelihatan sekali kalau semua mahasiswa menikmati proses berkarya mereka, sehingga hasilnyapun menarik.
“Dan yang lebih penting adalah, adanya pandemi tidak menghalangi para mahasiswa ini untuk terus berkarya, baik karya akademis (tuntutan tugas kuliah) maupun karya bebas,” imbuh Indah.
Rangkaian kegiatan tahun emas IKJ dimulai sejak pertengahan sampai akhir Juni. Semuanya disajikan dalam platform media sosial seperti instagram dan youtube.
Beberapa yang menarik selain pameran virtual adalah webinar karya seni dan media baru, bincang seni perempuan urban dan online workshop drawing oleh Anindyo Widito dan Ngobrol Bareng Alumni IKJ, Rabu (24/6).
Simak terus!
#TahunEmasIKJ #50TahunIKJ #IKJ2020
Info lengkap: acara@ikj.ac.id