Top
  /     /   Alumni IKJ

(Re)reading Skena Tari Jakarta!

Kerja Kesenian bukanlah kerja tunggal, berangkat dari sini, kerja kolaboratif yang berkesinambungan menjadi penting untuk dilakukan bersama oleh para seniman, pegiat, dan publik kesenian.

Dewan Kesenian Jakarta selaku mitra strategis Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan tugas dan fungsi pokoknya dalam perumusan kebijakan guna mendukung kegiatan dan pengembangan kehidupan kesenian menggagas dan mengusung acara rutin seri diskusi publik. Kali ini kembali membuka kemungkinan dalam memetakan skena tari Jakarta kini dan masa depan serta mengajak publik tari secara langsung untuk menyampaikan pandangan juga masukan dari berbagai individu, komunitas, institusi, maupun stakeholder tari Jakarta, Diskusi Publik #8 Komite Tari DKJ “(Re)reading Skena Tari Jakarta!” menghadirkan beberapa narasumber lulusan dan sivitas akademika Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Hanny Herlina, M.Sn., pengajar tetap sekaligus Ketua Program Studi Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan IKJ hadir sebagai salah satu nara sumber acara Menuju Musyawarah Kesenian Jakarta yang diselenggarakan DKJ tersebut yang digelar secara offline dan online di Teater Arena, Taman Ismail Marzuki dan kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta, Selasa, 20 September 2022, pukul 19.00 WIB.

Hanny mulai mengakrabi tari Sunda sejak umur 6 tahun di Studio Tari Ekayana. Semakin memperdalam di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) dengan jurusan Tari, yang kemudian dilanjutkan dengan gelar Sarjana (S1) FSP dan Pascasarjana (S2) di IKJ. Sempat mengikuti ragam workshop di dalam dan luar negeri bersama para tokoh senior tari antara lain: Mintanaka (body weather), Astad Deboo (Khatak dan Khatakali), Tom Ibnur (Japin Melayu). Mempelajari beberapa jenis tari Topeng dan tari Jawa bersama Rasinah dan Wangi Indriya (Indramayu), I Made Sidja (Bona, Bali), Kartini (Losari, Cirebon) serta Retno Maruti (Jakarta).

Sebagai koregrafer, Hanny telah menghasilkan beberapa karya tari, antara lain: “Indonesia Menari”, dalam rangkaian acara Indonesia Dance Festival (2012 dan 2013), “Topeng Ekspresi Tubuh Penari” (2013). “Topeng-Topeng” ( 2013). “Can You Help Me?” (2011) , “Sinjang” (2008), “Saloka” (2007), “There / Inside” (2005), “Saat Menutup Saat Membuka” (2004), “Bangun dan Kepak Sayap Putih” (2003).

Selain Hanny, hadir pula para pembicara (nara sumber) alumni IKJ lainnya, di antaranya Josh Marcy, M.Sn. seniman tari lulusan program magister Sekolah Pascasarjana IKJ (2017-2019) yang merupakan Anggota Komite Tari DKJ periode 2020-2023. Praktik artistiknya berada di seputaran pembacaan kritis mengenai “tubuh” dan “ruang”, serat bagaimana dialog antar keduanya yang berperan dalam membentuk realita. Melalui riset, eksperimentasi, dan interakasi lintas disiplin, Josh melakukan pendekatan pos- konseptual untuk membayangkan modalitas baru dalam ranah praktik tari kontemporer.

Alumnus IKJ lainnya adalah David Rafael Tandayu, M.Sn. merupakan pelaku bidang seni visual (mengajar, berkarya) dan bermusik (band, solo project), David Rafael Tandayu alias DRT juga aktif berkolektif; dirinya tercatat pernah terlibat dalam 3 komunitas kerja budaya selama 8 tahun/2005-2013 (SBF, Maros VCI, LttW). Setelah lulus dari Sekolah Pascasarjana IKJ (pengkajian seni dan keurbanan, 2017 – 2019), David kembali berkolektif yang terkait dengan seni pertunjukan; awalnya dengan Kelompok Belantara Jakarta, kemudian Sirkus Creative Community dan DRKR (Dari Rumah Ke Rumah).

#MusyawarahKesenianJakarta
#DiskusiPublikKomiteTari
#SkenaTariJakarta
#KomiteTariDKJ
#DewanKesenianJakarta

#IKJ

 

Sumber Data: IG & Facebook Dewan Kesenian Jakarta (Jakarta Arts Council)

Sebarkan :
Daftar News