Top
  /     /   Dosen IKJ

RIP: Prof. Dr. Edi Sedyawati (1938-2022)

Keluarga Besar Sivitas Akademika Institut Kesenian Jakarta ikut belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya Prof. Dr. Edi Sedyawati, pelopor dan pengajar Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan IKJ, Pembantu Rektor I IKJ (1986-1989) serta mantan Dirjen Kebudayaan Depdikbud RI kembali ke hadiratNya (Minggu, 12 November 2022).

Semoga amal ibadah almarhumah diterima Allah Swt. dan kontribusinya di dunia pendidikan dan kebudayaan serta khususnya penelitian di bidang seni tari selama ini menjadi sumbangsih abadi dan manfaat luar biasa bagi kemajuan Indonesia, amin.

Jenazah almarhumah disemayamkam di: Jl. Taman Lembang No.21 Menteng dan dimakamkan setelah waktu dzuhur di TPU Tanah Kusir Blok AA 1. Blad – 131, Jakarta.

#fspikj
#senitariikj
#institutkesenianjakarta

 

Obituari

Prof. Dr. Edi Sedyawati (1938-2022) baru menginjak usianya ke-84 tahun akhir bulan lalu. Lahir di dasawarsa tanggal peringatan Hari Sumpah Pemuda (28 Oktober 1938 ), sosoknya dikenal sebagai seniman tari (penari, koreografer), penulis, periset dan arkeolog tanah air.

Almarhumah adalah salah satu tokoh di saat cikal bakal IKJ lahir.

Sewaktu mendirikan Jurusan Tari di Institut Kesenian Jakarta di tahun 1970-an, beliau mengandalkan minat dan penelitiannya tentang sejarah tari Jawa dan Bali serta memanfaatkan pengalamannya dalam menyusun kurikulum di tempatnya mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Untuk lebih memantapkan bidang kesenian, beliau mengikuti kursus etnomusikologi di East-West Center, Honolulu, Hawaii, AS, 1975.

Karya-karya tulisan hasil penelitiannya meliputi bidang-bidang studi arkeologi, sejarah, kesenian, ikonografi, filologi, dan tari telah diterbitkan oleh berbagai media massa serta institusi kajian ilmiah dan budaya bergengsi di Indonesia mau pun mancanegara dalam berbagai bahasa.

Disertasinya ”Pengarcaan Ganesa Masa Kadiri dan Singhasari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian” (lulus dengan yudisium magna cum laude) telah diterbitkan oleh EFEO (École française d’Extrême-Orient) – Paris, LIPI-Jakarta, dan Rijksuniversiteit Leiden-Belanda tahun 1994 masing-masing dalam bahasa Prancis, Indonesia dan Belanda. Kemudian edisi bahasa Inggris diterbitkan Verhandelingen, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV), No. 160, Leiden 1994, berjudul Ganesa statuary of the Kadiri and Singhasari periods, A study of art history.

Kesibukannya sehari-hari beberapa tahun sebelum pandemi COVID-19 masih seputar memeriksa tesis, skripsi, disertasi, persiapan mengajar, melaksanakan penelitian, ia sering juga diminta ikut serta dalam simposium, konferensi, seminar, baik di dalam negeri maupun luar negeri, bahkan menari. Hobinya memotret dan menyetir mobil sudah lama sekali terpinggirkan.

Kiprahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya bagi para pemuda dan pemudi tanah air serta pegiat kesenian, pendidikan dan kebudayaan, selain para seniman tari.
Pesan almarhumah untuk para generasi muda kini hanya satu kata: “Hati-hati…”, demikian ujar almarhumah lirih namun tegas menandaskan sekali lagi, tahun lalu.

Semoga semangat almarhumah tetap hidup di perjalanan berkesenian anak bangsa, khususnya menuju kemajuan pendidikan dan kebudayaan Indonesia.

Selamat jalan, Ibu Edi?

____

Kiprah & Penghargaan Prof. Dr. Edi Sedyawati (1938-2022):

  • Governor of Asia-Europe Foundation untuk Indonesia (1999-2001)
  • Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993-1999)
  • Bintang Mahaputera Utama (1998)
  • Satyalancana Karya Satya 30 tahun (1997)
  • Bintang “Chevalier des Arts et Letters” dari Republik Prancis (1997)
  • Bintang Jasa Utama Republik Indonesia (1995)
  • Penasihat Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (1990 s.d kini)
  • Pembantu Rektor I Institut Kesenian Jakarta (1986-1989)
  • Hasil Penelitian terbaik UI bidang Humaniora (1986)
  • Pembantu Dekan I Fakultas Kesenian Institut Kesenian Jakarta (IKJ; 1978-1980)
  • Ketua Jurusan/Akademi Tari, LPKJ (1971-1977)
  • Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (1971-1976)
  • Anggota Dewan Pengurus Harian DKJ (1971-1974)

____

Salam Debur Ombak?
#IKJ

Sebarkan :
Daftar News