Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan Perguruan Tinggi Seni dan Budaya di Indonesia
Dalam rangka persiapan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dukungan dari perguruan tinggi seni dan budaya, penandatanganan Nota Kesepahaman antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan Perguruan Tinggi Seni dan Budaya berlangsung hari ini secara online (desk to desk) melalui zoom di Kantor Otorita Ibu Kota Nusantara, Menara Mandiri Jakarta dan kampus masing-masing perguruan tinggi (31/5).
Langkah strategis dalam memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara, disampaikan Kepala OIKN, Bambang Susantono melalui kerja sama dengan perguruan tinggi seni yang tergabung dalam BKS-PTSI. Hal ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara yang berbasis pada kearifan lokal dan keindahan seni budaya Nusantara. “Dengan sinergi yang terjalin, kita dapat menciptakan terobosan-terobosan baru yang berdampak positif bagi masyarakat Indonesia”, ujar beliau mengawali acara.
Penandatanganan nota kesepahaman yang dilaksanakan juga oleh Rektor IKJ, Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn ini menandai komitmen awal dalam membangun kolaborasi yang erat antara Otorita IKN dan lembaga pendidikan tinggi dalam bidang seni dan budaya. Tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, menggalakkan penelitian yang berbasis pada kearifan lokal, serta memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Perguruan tinggi seni dan budaya yang terlibat dalam kerja sama ini selain Institut Kesenian Jakarta, di antaranya adalah: Institut Seni Indonesia Denpasar, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, Institut Seni Indonesia Padang Panjang, serta Institut Seni Budaya Indonesia Tanah Papua.
Dampak positif yang signifikan sangat diharapkan melalui kerja sama ini, tidak hanya bagi perkembangan akademik dan keilmuan, tetapi juga bagi pengembangan sosial, budaya, dan ekonomi di wilayah Ibu Kota Nusantara serta daerah delineasi Nusantara. Pembangunan Ibu Kota Nusantara yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud melalui komitmen bersama dan semangat kolaborasi agar menciptakan terobosan-terobosan inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat Indonesia.