Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Anindyo Widito, M.Sn. hadir di antara tujuh pemimpin akademi mode di Indonesia lainnya dan ikut serta sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Asia Pasific Rayon (APR) di Jakarta Fashion Hub, Jakarta Pusat (Rabu, 8 April 2022).
Kerja sama FSRD IKJ ini merupakan upaya dalam meningkatkan dan pengembangan keahlian para pengajar maupun mahasiswa terkait industri kreatif khususnya Program Studi Desain Produk Mode dan Busana FSRD IKJ bidang fashion dalam rangka menghadapi era globalisasi dan tantangan di masa mendatang sesuai dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Kerja sama ini meliputi pengembangan bidang pendidikan, penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)”, demikian tutur Dekan FSRD IKJ.
Turut menyaksikan kegiatan tersebut Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kemendikbud, Dr. Ahmad Saufi, S.Si., M.Sc. bersama Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi selaku tamu kehormatan disertai Direktur Asia Pacific Rayon Basrie Kamba dan para pimpinan institusi yang melangsungkan kerja sama dengan APR.
Penandatanganan kerja sama ini sekaligus menjadi rangkaian dari Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2022. Ini adalah bagian dari dukungan APR untuk akademi selama Jakarta Muslim Fashion Week 2022 dengan menyediakan fasilitas kain viscose —jenis kain rayon semi-sintetis yang terbuat dari pulp kayu yang digunakan sebagai pengganti sutra, karena memiliki drape dan kesan halus yang mirip dengan bahan mewah– dan dukungan berkelanjutan bagi lulusan tujuh institusi tersebut dalam membangun merek fesyen mereka.
Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin yang juga hadir secara virtual dalam kata sambutannya menyatakan bahwa, “JMFW merupakan salah satu action plan untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk fesyen muslim Indonesia. Saya mengapresiasi penandatanganan kesepakatan antara industri dan akademisi, saya berharap kerjasama ini dapat mempercepat perkembangan fashion muslim Indonesia.”
Acara juga diisi dengan diskusi menarik tentang “Education as Pillar for Sustainable Modest Fashion” yang menghadirkan Founder of Buttonscarves, Linda Anggrea bersama Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Desain LaSalle, Hariyadi dan Direktur Islamic Fashion Institute, Hanni Haerani serta Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Jemmy Kartiwa, dipandu langsung oleh Direktur APR.
Institusi lain yang turut hadir mengikuti acara dan melangsungkan penandatanganan MoU kerja sama dengan APR antara lain: Sekolah Tinggi Desain La Salle, Politeknik STTT Bandung, Universitas Kristen Petra, Universitas Kristen Maranatha, Islamic Fashion Institute dan Politeknik Negeri Media Kreatif.