Mira Lesmana
Pernah ditolak di sebuah sekolah film di Australia karena belum punya karya, Mira Lesmana kembali ke Jakarta dan memilih belajar Sinematografi di IKJ.
Di sini, ia belajar dari maestro Teguh Karya, Slamet Rahardjo dan Nya’ Abas Akub yang memberinya pelajaran berharga yang dipegangnya sampai sekarang, bahwa membuat film haruslah penting, bagi pembuatnya dan bagi masyarakat.
Dari pelajaran itulah, proses berkarya Mira membuahkan film-film penting dalam peta perfilman Indonesia mutakhir.
Pada era 90an, ketika layar Indonesia didominasi oleh film esek-esek, ia bersama Garin Nugroho memproduksi “Anak Seribu Pulau” (1996), dan dilanjutkan dengan “Kuldesak” (1997) bersama Riri Riza. Persoalan pada kala itu seputar sensor dan perizinan berhasil mereka dobrak dan membuat film Kuldesak menjadi film Indonesia yang paling banyak dibicarakan.
#TahunEmasIKJ
#50TahunIKJ
#IKJ2020
Info lengkap: acara@ikj.ac.id