Mari Indonesia Bahagia dan Berbudaya
“Mari memasuki Ruang Bersama Indonesia Bahagia”, demikian tema yang diusung dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2019. Acara yang digelar Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama seminggu ini (7-13/10) telah dibuka Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istora Senayan Jakarta, Kompleks Gelora Bung Karno, Senin lalu. Hadir sebagai pengisi acara pembukaan antara lain Slamet Rahardjo Djarot, Ketua Yayasan Seni Budaya Indonesia, dengan aksi monolognya yang menarik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan salah satu cita-cita kemerdekaan Indonesia selain menghadirkan kesejahteraan. Pembangunan ekonomi saja tidaklah cukup, perlu pembangunan manusia yang hakikatnya merupakan pembangunan yang berbasis kebudayaan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid yang juga alumnus dan pengajar di Institut Kesenian Jakarta menambahkan bahwa Indonesia perlu ruang bersama untuk seluruh anak bangsa agar bisa lebih saling menghargai, saling memahami, dan saling menghormati. “Kalau di bidang lain, bahasanya kompetisi, di kebudayaan, bahasanya kerja sama, kolaborasi, gotong royong,” ujarnya.
Sebanyak 245 pertunjukan dari 3.600 seniman dan 30 pameran digelar hingga pawai akbar yang menyertakan 3.500 peserta dari berbagai pelosok Nusantara.
Pada kesempatan acara akbar ini Hilmar Farid juga turut mengisi sesi diskusi bersama Triawan Munaf (BEKRAF), Danton Sihombing (Dewan Kesenian Jakarta) serta Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Dr. Seno Gumira Adjidarma, M. Hum., S. Sn.
—
Lima agenda utama Pekan Kebudayaan Nasional 2019 meliputi:
1. Kompetisi Daerah yang merupakan kompetisi seni khas dari setiap provinsi di Indonesia.
2. Kompetisi Nasional. Ini merupakan kompetisi permainan tradisional yang dilaksanakan secara berjenjang, dari desa hingga ibu kota.
3. Konferensi Pemajuan Kebudayaan berupa ruang pencerahan publik yang bertujuan untuk mempersiapkan perencanaan pembangunan berbasis kebudayaan.
4. Ekshibisi Kebudayaan yang merupakan pameran artefak-artefak kebudayaan, purwarupa teknologi pemajuan kebudayaan hasil inovasi dari Kemah Budaya Kaum Muda, serta karya-karya unggulan dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
5. Pergelaran Karya Budaya Bangsa. Ini merupakan pertunjukan seni dan pawai dengan tema parade digdaya Nusantara yang menggalang partisipasi dari pelaku budaya se-Indonesia. Pergelaran seni yang akan ditampilkan meliputi defile tarian tradisional, koreografi bela diri, dan rampak perkusi Nusantara.