Top
  /     /   Kronik Seni

Mahasiswa/ i Deskov FSR di Ajang Kompetisi Dunia Negeri Sakura

 

Student Package Design Contest – OLYMPAC 2019 untuk pertama kalinya diselenggarakan di dunia (4/12) di Jepang. Ajang paling bergengsi tahun ini yang digagas oleh Asia Student Package Design Competition (ASPaC) menampilkan hasil seleksi sebanyak 18 mahasiswa dari 18 negara yang berhasil lolos turut berpartisipasi dalam acara desain tingkat dunia di gedung International Forum Tokyo-Yurakucho. Negara peserta kompetisi ini adalah Cina, Finlandia, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Rusia, Singapura, Spanyol, Taiwan, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Amerika, Vietnam. Salah satunya adalah Naufal Aflah Gustiandza dari Indonesia, mahasiswa program studi desain komunikasi visual Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta.

 

Sepanjang 1 jam 45 menit, para peserta duduk bersama di panggung, menghadapi laptop yang tersedia dan mulai mengkreasikan karya mereka yang disaksikan langsung oleh sekitar 300 penonton dari berbagai dunia.

 

Sebelumnya, Naufal juga mengikuti kompetisi desain kemasan ASPaC di Tokyo dan memperoleh penghargaan bersama Sara Alisha Louhenapessy sesama mahasiswa prodi deskov FSR-IKJ, yakni Japan Foundation Award (Feel-N-Peel) dan Special Merit Award untuk karya Mosquito Lullaby dan Sara memperoleh Jamoo, Honorable Award untuk karya Animacomb. Karya mereka dipamerkan di Galeri Good Design Marunouchi Tokyo (6-15/12). Karya-karya tersebut juga akan ditampilkan di Papervoice, Osaka, sebelum akhirnya berkeliling ke beberapa negara Asia lainnya. Indonesia sudah ke-4 kalinya menjadi peserta Kompetisi Desain Kemasan Siswa Asia (ASPaC) ini. Tahun sebelumnya IKJ juga meraih penghargaan Honorable Award untuk karya Muhammad Iqbal Firdaus berjudul Yummeal Energen Sereals.

 

 

Kompetisi Siswa Desain Kemasan – OLYMPAC 2019 TOKYO ini diadakan sebelum Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade 2020 mendatang. ”Kompetisi tingkat dunia pertama ini menantang para peserta untuk menggunakan kreativitas mereka dan menciptakan karya desain kemasan yang unik,” kata Diana S. Nugroho dari Program Budaya Japan Foundation yang juga komite ASPaC Indonesia melalui siaran persnya. Ajang-ajang kompetisi ini dimaksudkan juga sebagai proyek pertukaran budaya internasional, sebagaimana visi utama asosiasi ASPaC.

 

Di Tokyo, selain menghadiri upacara penghargaan, seluruh peserta menghadiri resepsi untuk saling bertukar pikiran dan mengunjungi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan industri kemasan, juga ikut serta dalam lokakarya bersama para pakar desain internasional sebelum menghadiri upacara peresmian Pameran ASPaC.

 

 

Adityayoga, Wakil Dekan IV FSR-IKJ dan Ketua Komite ASPaC Indonesia, berharap pada 2020 mendatang Indonesia mampu meraih penghargaan lebih tinggi, karena Indonesia sangat membutuhkan desainer-desainer kemasan berkualitas untuk menunjang produk Indonesia agar mampu bersaing di tingkat dunia. “Dukungan dan kerja sama berbagai kalangan di tanah air, tak hanya pendidik, namun juga pemerintah dan swasta”, tutur pengajar tetap di FSR IKJ itu saat hadir di ajang kompetisi bersama delegasi Indonesia.

 

Fumi Sasada, Chairman dan Founder ASPaC memberikan pesan kepada para mahasiswa Indonesia untuk tetap kreatif dalam membuat idenya. “Jika kalian ingin menang dalam kompetisi ini, pikirkanlah sesuatu yang sederhana, praktis dan mudah dipahami melalui karya desain yang unik karena desain harus mampu mengkomunikasikan konten yang dikemas dalam waktu singkat kepada konsumen”, demikian nasehatnya.

 

Source: www.google.com

 

Sebarkan :
Daftar News