Lokakarya Seni Pertunjukan FSP IKJ – Erasmus Huis
Workshop (khusus sivitas akademika IKJ) bagi para mahasiswa seni pertunjukan di semua disiplin ilmu, baik penari, pemusik, penyanyi dan aktor diselenggarakan oleh Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta kerja sama Erasmus Huis, Jakarta.
Workshop yang akan membahas persimpangan perubahan sosial, iklim, dan warisan budaya serta bagaimana berkarya seni di masa ini menyertakan produksi Ine Aya’ yang tampil di Teater Besar TIM (27/8) sebagai studi kasus yang fokus pada budaya Kayan, etnik di pedalaman Kalimantan.
Pemateri:
Miranda Lakerveld (Belanda) – kreator pertunjukan opera antar budaya, melakukan penelitian dan memberikan lokakarya seputar pertunjukan lintas perbedaan budaya dan dialog antar disiplin.
Nursalim Yadi Anugerah (Indonesia) – komponis dan multi-instrumentalist asal Pontianak, Kalimantan Barat.
Hari/Tanggal: Kamis, 25 Agustus 2022
Pukul: 13.00-16.00 WIB
Tempat: Teater Luwes IKJ
___
Selama 3 jam, Miranda Lakerveld mempresentasikan paparan tentang mitologi dan simbol lintas budaya, dan Nursalim Yadi Anugerah akan menjelaskan pembuatan musik baru yang berakar pada musik tradisional berikut instrumennya yang terbuat dari tanaman (alam) seperti buah labu yang dikeringkan, daun lontar dan sebagainya. Dibantu Dominikus Uyub (Indonesia – seniman tradisi lokal & aktivis lingkungan) dalam deskripsi kosmologi dan musik Kayan, secara interaktif dengan audiens, para mahasiswa kemudian diarahkan untuk menyampaikan impresi mereka terhadap kesenian tradisi yang menyertakan kearifan lokal dan dampaknya bagi kehidupan ekosistem yang perlu dijaga hingga generasi penerus dan peradaban di masa yang akan datang.