Top
  /     /   Dosen IKJ

IKJ dalam FGD Nusantara Expo – OIKN

Institut Kesenian Jakarta memenuhi undangan pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) selaku pelaksana kegiatan persiapan, pembangunan, pemindahan dan penyelenggara daerah khusus IKN yang turut berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan yang bersejarah tersebut melalui kegiatan Nusantara Exhibition dan Promotion (Nusantara Expo) 2024, serta melalui Kedeputian Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, IKJ pun urun rembug dalam Focus Group Discussion (FGD) Nusantara Expo yang diselenggarakan secara luring dan daring di Jakarta (26/2).

Di sesi kedua, diskusi dibuat spesifik dari 3 kategori: seni dan desain, seni pertunjukan dan ekonomi kreatif. Masing-masing kategori (grup) terdiri dari fasilitator dan moderator. Tiga representatif IKJ antara lain Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn. – Rektor (seni & desain), Debra H. Yatim (seni pertunjukan) dan Ka.Kerma & Komunikasi IKJ Dita Rachmasari, M.Sn (ekonomi kreatif). Hasil FGD tersebut akan disimpulkan oleh IKJ untuk kegiatan Nusantara Expo 2024.

Hadir dalam FGD tersebut antara lain beberapa rektor / perwakilan perguruan tinggi seni serta para pengelola / perwakilan lembaga / institusi seni dan beberapa tokoh seniman / budayawan / pemerhati seni & budaya Indonesia.

 

Melalui Kedeputian Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita Ibu Kota Nusantara, digelar Focus Group Discussion (FGD) Nusantara Expo 2024 program OIKN dalam merancang bentuk selebrasi, katalis, dan promosi di Nusantara, Kalimantan Timur dengan mendapatkan masukan dari berbagai pihak seperti praktisi, akademisi dan pegiat seni, di antaranya adalah Rektor Institut Kesenian Jakarta, Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn., berlangsung di Jakarta (26-27/2).
“Pembangunan fisik yang ada di IKN telah dimulai dan bahkan beberapa sudah hampir selesai. Tetapi ruh dari kehidupan IKN juga perlu diisi dengan konsep yang selaras dengan visi IKN yang smart, sustainable, dan lovable city,” kata Kepala OIKN Bambang Susantono. Nusantara Expo dicanangkan menjadi konsep eksibisi dan pameran berkelanjutan yang dilaksanakan di Nusantara, dimulai ketika Perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia yang juga dilakukan di Nusantara. Deputi Sosbudpemas OIKN Alimuddin menyebut pemindahan penduduk ke IKN yang mulai dilakukan juga perlu dibarengi dengan pemberdayaan atraksi sosial di dalamnya. “Saya harap dengan masukan berbagai pihak yang hadir hari ini, kita dapat mengakomodir sebuah atraksi sosial yang tidak hanya mempromosikan, tetapi juga mengaktivasi serta menarik bagi seluruh kalangan”.
Pada sesi pertama, peserta memberi pendapat mengenai gambaran awal kegiatan ini. Paparan awal konsep Nusantara Expo menitikberatkan pada pengisian daerah-daerah yang masih “kosong” di IKN dengan berbagai atraksi acara yang mampu memberi bentuk selebrasi, katalis, dan promosi dari pembangunan Nusantara serta masukan mengenai iklim dan cuaca IKN serta upaya keberlanjutan agar bisa terselenggara dalam jangka waktu yang panjang berikut fleksibilitas dan keluwesan dalam mewadahi kreativitas para artis nantinya.
Sesi kedua, lebih membahas mengenai teknis acara yang akan dimasukkan ke dalam Nusantara Expo 2024. Dalam diskusi ini dibagi menjadi tiga kelompok yang difasilitasi dan moderasi oleh para civitas academica IKJ yakni: “seni dan desain” yang diketuai oleh Rektor IKJ, serta “seni dan pertunjukan” dipimpin oleh Debra H. Yatim selaku pemerhati dan praktisi seni, kemudian “ekonomi kreatif” oleh Dita Rachma, M.Sn. dosen FSRD & Kepala UPT Kerja Sama IKJ.
Pembahasan mengenai desain dan interior menitikberatkan penggunaan interior yang bisa menampung banyak kegiatan terbuka, meskipun ruang dengan konsep indoor juga masih diperlukan. Pameran tradisional dan kontemporer yang menampilkan progres pembangunan dan sisi artistik Nusantara juga dapat ditampilkan.
Bidang seni dan pertunjukan mengedepankan bagaimana membuat acara dengan skema besar seperti kolosal dan opera yang melibatkan seluruh unsur kebudayaan Indonesia. Selain itu acara acara tahunan seni seperti Festival Film Indonesia dan acara sejenis agar bisa dilaksanakan di Nusantara.
Kelompok ekonomi kreatif juga menyarankan acara yang bisa meningkatkan aktivasi para pengguna serta menarik baik dari desain maupun substansi. Penggunaan bahan ramah lingkungan/daur ulang yang masih fungsional perlu diperbanyak. Acara yang dekat dengan anak-anak serta penggunaan media digital seperti game, wahana pendidikan anak, serta pelibatan komunitas kontemporer menjadi poin integral untuk aktivasi para pengguna di masa depan.
Sebarkan :
Daftar News