Top
  /     /   Kronik Seni

Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya se-Dunia

 

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) mengeluarkan Deklarasi Universal tentang Keragaman Budaya melalui Resolusi PBB Nomor 57/249 dan mencanangkan tanggal 21 Mei sebagai Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan se-Dunia. PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural sehingga perlu dialog untuk menjembatani budaya demi menciptakan perdamaian.

Indonesia dengan sebanyak 1.128 suku di Indonesia yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau memiliki keragaman budaya sebagai suatu aset besar yang bersifat dinamis, selalu berkembang. Sejarah juga mencatat keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengatasi konflik berlatar belakang keragaman budaya. Bangsa ini berhasil dalam mengelola keberagaman budaya sedemikian rupa sehingga menjadi sumber kekayaan.

Sejalan dengan tindakan sederhana yang disarankan PBB sebagai dialog dan penjembatanan keberagaman budaya antara lain mengunjungi pameran kebudayaan, mendengarkan musik dari kebudayaan berbeda, mengundang rekan beda agama atau suku untuk berkegiatan bersama, atau menonton film yang berkisah seputar budaya berbeda, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tiga dekade sebelumnya (1970) telah mencanangkan keberagaman ini. Jakarta sebagai ibukota dan titik temu keberagaman tak hanya se-Nusantara namun juga dunia merangkum kehidupan urban yang sangat kaya dan beraneka rupa, menjadi tema utama yang wajib diangkat oleh seluruh sivitas akademika di Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), Fakultas Seni Rupa (FSR), Fakultas Film dan Televisi (FFTV) serta Sekolah Pascasarjana IKJ dalam berbagai kegiatan dan program studi yang diajarkan masing-masing secara kolaboratif antara satu dan lainnya, antar fakultas dan jurusan saling bersinergi.

Sebarkan :
Daftar News