CCC Marusya Nainggolan
Profil
Marusya Nainggolan
Usya, panggilan Marusya Nany Fayme Nainggolan peraih gelar master di bidang komposisi musik dari Universitas Boston, Amerika Serikat (1989) ini adalah alumnus pertama Institut Kesenian Jakarta (1979) Departemen Seni Musik dan satu-satunya yang lulus dari Fakultas Seni Pertunjukan sewaktu masih bernaung di bawah nama LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta) saat itu. Ia mengambil Jurusan Piano Mayor di bawah arahan Soetarno Sutikno dan Iravati Sudiarso pada bidang ensemble piano, serta komposisi pada Slamet Abdul Syukur. Marusya Nainggolan Abdullah adalah sang penggagas komposisi Mars IKJ (tahun 1978 ia peraih juara II sayembara komposisi musik remaja Dewan Kesenian Jakarta).
Sebelum di IKJ, ia mengambil studi di Yayasan Pendidikan Musik di bawah arahan Rudi Laban. Setelah lulus IKJ ia melanjutkan studi ke New South Wales State Conversatorium of Music Sidney, Australia (1980-1994) program beasiswa dari Australian Department of Foreign Affairs untuk melanjutkan studinya di bidang piano pada Sonya Hanke, komponis pada Ann Boyd dan Dr. Graham Hair, serta analisa pada Dr. J. O’Brian.
Peraih Piala Ismail Marzuki pada Festival Film Indonesia 1985 kembali mendapat beasiswa dari yayasan Fulbright untuk memperdalam studi dalam bidang komposisi di Boston University, Amerika Serikat, di bawah bimbingan Prof. Theodore Antoniou, Dr. M. Merryman serta Prof. Bernard Rands pada bidang analisa (1987-1989).
Setelah mendapat gelar Master, ia kembali ke Indonesia dan mengajar ilmu Harmoni di Jurusan Musik IKJ, serta menjadi anggota Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta. Tahun 1995-2002, Usya aktif menjabat Sekjen Indonesian Copyright Society.
Tahun 2004-2010 ia sempat memegang jabatan struktural IKJ sekaligus menjadi direktur Gedung Kesenian Jakarta (2005-2010). Dosen senior di Institut Kesenian Jakarta dan ketua DIKLAT PAPRI ini adalah pemimpin Marusya Chamber Music yang berhasil meraih penghargaan gold prize pada Seoul International Senior Arts Festival 2009.
Setelah merampungkan sekolah S3-nya di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, jurusan ‘cultural studies’, dengan meneliti komposisi Roro Jonggrang ciptaan Tri Suci Kamal, hingga kini ia pengajar untuk studi dan kajian Eropa di UI dan menjadi konselor musik untuk studi musik dan kesehatan di Departemen Kesehatan Nasional.