Menggunakan audio, video, teks dan fotografi, Anaïs López membawa pemirsa (baca: pengunjung pameran) pada perjalanan yang unik dalam karya seninya kali ini yang berjudul “The Migrant” di ruang galeri Erasmus Huis Jakarta (21/1-6/3).
Seniwati visual yang berbasis di Amsterdam dan bekerja untuk gambar diam (animasi) dan bergerak (motion pic) ini adalah lulusan Royal Art Academy di Den Haag (2006) dan master seni dari Akademi Seni St. Joost di Breda dengan meneliti struktur naratif dan strategi dokumen (2010).
Pada kesempatan kali ini ia akan berbagi pengalaman dalam karya The Migrant khususnya ditujukan kepada para mahasiswa IKJ. Acara ini dapat diikuti secara gratis.
Acara: Storytelling Strategies
Pembicara: Anaïs López
Hari/Tanggal: Selasa/ 1 Maret 2022
Pukul: 16.00 – 18.00 WIB
Link: via Zoom
Bagi mahasiswa yang berminat dapat langsung mendaftarkan diri melalui link yang tercantum serta mengunjungi pameran ‘The Migrant’ di Erasmus Huis Jakarta (gratis tiket masuk).
Para peserta yang mengikuti dari awal hingga akhir akan diberikan sebuah sertifikat tertanda IKJ dan Erasmus Huis.
___
‘The Migrant’ (Sang Migran) menceritakan kisah hidup yang bergejolak dari seekor burung anggota keluarga jalak, yakni burung yang berasal dari Jawa (Indonesia) dan diperkenalkan ke Singapura pada awal abad ke-20 melalui perdagangan burung. ‘The Migrant’ menceritakan kisah hidup seekor burung yang luar biasa, tetapi pada saat yang sama membahas tema yang lebih luas seperti hubungan kompleks antara manusia dan hewan, konsekuensi urbanisasi yang cepat dan posisi orang luar yang tidak diinginkan melalui paparan cerita multimedia yang fantastis.
Menggunakan audio, video, teks dan fotografi, Anaïs López membawa pemirsa (baca: pengunjung pameran) pada perjalanan yang unik dalam karya seninya kali ini yang berjudul “The Migrant”.
Seniwati visual yang berbasis di Amsterdam dan bekerja untuk gambar diam dan bergerak. Lulusan Royal Art Academy di Den Haag (2006) dan master seni dari Akademi Seni St. Joost di Breda dengan meneliti struktur naratif dan strategi dokumen (2010).
Bekerja sebagai fotografer independen dan membuat proyek jangka panjang, Anaïs López adalah pendongeng di atas segalanya dan karyanya mencerminkan hal ini. Dia dipandang sebagai pionir di bidangnya, menggunakan multi-media pada level yang berbeda. Karyanya telah memenangkan banyak hadiah dalam beberapa tahun terakhir, Proyek terbarunya ini (The Migrant) dinominasikan untuk Golden Calf (Festival Film Belanda) dan memenangkan dua hadiah bergengsi lainnya: Penghargaan Director Guild untuk penceritaan digital terbaik dan penghargaan Zilveren Camera untuk yang terbaik mendongeng. Bukan hanya karya multi-medianya yang memenangkan penghargaan. Buku terbarunya memenangkan penghargaan untuk buku yang diterbitkan sendiri terbaik di Photo España dan medali perunggu untuk buku terbaik di seluruh dunia di Leipzig Buchemesse. Dia juga dianugerahi gelar Master Storyteller oleh yayasan jurnalisme Narasi.
Karyanya telah dipamerkan di seluruh dunia di museum dan di festival. Beberapa contoh di mana karyanya ditampilkan adalah Galerie Agnes B – Paris Photo (Prancis), Grand Prix-Fotofestiwal (Polandia), Landskrona (Swedia), Getxofestival (Spanyol), Format festival (UK), Lianzhou Photofestival (Cina), Photoville (New York), Museum Migrasi (NL), Fotodok (NL), Tropenmuseum (NL) dan Museum Stedelijk (NL) . Karyanya diakuisisi oleh The Photography Museum di Rotterdam, Fotodok di Utrecht, Galerie Agnes B di Paris dan oleh banyak kolektor pribadi. Dia adalah penerima hibah Proyek untuk seniman berprestasi oleh Mondriaan Fonds dan hibah Fonds Anna Cornelis (2021) dan sebelumnya penerima hibah Film oleh Stimuleringsfonds–filmfonds, hibah Seniman oleh Dana Amsterdam untuk Seni, dan Stroom dan Hibah proyek MiaP Fellowship.
*
