SENAKREASI 2021
SEMINAR NASIONAL KREATIVITAS DAN STUDI SENI
“SENAKREASI”
Pengembangan Perspektif Baru melalui Antardisiplin dan Interdisiplin dalam Praktik Penciptaan Seni
Praktik penciptaan seni tidak sekedar hadir sebagai peristiwa seni semata, tetapi di dalamnya terkandung prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, dan konsep-konsep yang menjiwai lahirnya suatu karya seni. Praktik penciptaan seni diharapkan selalu dapat dibicarakan hingga eksplisit pengetahuannya, dan tumbuh menjadi pilar ilmu yang kokoh. Pada sisi yang lain, memanfaatkan seni dalam konteks kebutuhan praktis membutuhkan (ilmu) pengetahuan. Oleh karena itu, studi seni dalam perspektif beragam bidang ilmu tidak dapat dielakkan. Relasi disiplin itu mendorong tumbuhnya intensitas aktual seni yang menjadi dasar semangat profesional di bidang seni.
Tujuan utama Seminar Nasional Studi dan Kreasi Seni adalah memberikan kesempatan bagi para mahasiswa, dosen, praktisi seni, seniman, penghayat, para pengelola kebijakan, pebisnis di bidang seni budaya untuk saling berbagi ide dan pengalaman secara langsung dengan rekan-rekan di penjuru Nusantara. Seminar ini adalah bagian dari penerapan metode blended learning dalam menumbuhkan dan mendiseminasi pemikiran-pemikiran baru yang kritis terhadap berbagai isu mutakhir kehidupan seni. Oleh karenanya, seminar ini akan membantu berbagai pihak untuk membangun tumbuhnya semangat penelitian dan jejaring kolaborasi (bisnis) di masa depan sesuai dengan jalur karier mereka masing-masing.
Untuk menelisik berbagai kemungkinan yang terjadi di dalam dunia penciptaan seni dan perspektif kajian, tema besar seminar tersebut diurai dalam lima sub-sub tema yang dapat dipilih para pemakalah yang berpartisipasi sebagai berikut.
a. Paradoks Identitas Individu dan Masyarakat dalam Penciptaan Seni.
b. Inovasi dan Pengetahuan Interdisipliner dalam Dunia Seni Pertunjukan.
c. Pengembangan Perspektif, Model, dan Konsep dalam Seni Media.
d. Kearifan Lokal dan Perspektif Global untuk Membangun Identitas.
e. Strategi Inovasi dan Diseminasi Karya Baru dalam Seni dan Ilmu Pengetahuan.
Keynote Speaker :
1. Taufik Rahzen (Budayawan)
2. Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn. (Rektor Institut Kesenian Jakarta/IKJ)
3. Dr. Dr. Eko Supriyanto S.Sn., M.F.A. (Koreografer, dosen ISI Surakarta)
Moderator : Andreas Pandu (ISI Surakarta)
Pelaksanaan : Pertemuan Daring
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Agustus 2021
Pukul : 08.00-15.30 WIB
Link youtube: https://youtu.be/w8xc0SoACas
*
Seminar diawali dengan sesi pertama (09.00-12.00 WIB) yang berlangsung sangat menarik dengan menampilkan para tokoh terkenal mumpuni di bidangnya masing-masing dipandu moderator Andreas Pandu dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn. menjelaskan bahwa pengembangan perspektif baru melalui antardisiplin dan interdisiplin dalam praktik penciptaan seni selama ini telah dilakukan di kampus IKJ oleh segenap sivitas akademiknya di berbagai program studi setiap fakultas dan sekolah pascasarjana. Beliau mencontohkan sebuah video dokumentasi parade fesyen desain busana karya kolaboratif prodi desain produk bersama prodi-prodi lainnya di berbagai fakultas baik seni rupa, seni pertunjukan, film dan sekolah pascasarjana. Rektor IKJ tersebut meyakini bahwa inovasi dan pengetahuan interdisipliner dalam dunia seni pertunjukan hingga pengembangan perspektif, model, dan konsep dalam seni media perlu menjadi bagian yang tak terelakkan di era 4.0 menuju 5.0 sebagai upaya resiliensi, terlebih di masa pandemi ini dengan tetap berprinsip pada perpektif ‘kembali ke akar’.
Budayawan Taufik Rahzen sebelumnya juga memaparkan karya seorang seniman yang kemudian dihapus/diturunkan dari ruang publik, yakni berupa kumpulan wajah-wajah para pimpinan Negara Indonesia. Wajah-wajah ini merupakan data identitas, fakta sejarah. Menurutnya sebagaimana keberadaan mata uang crypto yang mewakili identitas setiap orang, tak hanya sebagai bentuk karya seni rupa namun memiliki muatan rekam jejak data diri setiap warga dan menjadi alat transaksi jual beli secara teknologi digital di masa mendatang. Karya seni yang tercipta adalah representasi peradaban manusia. Perlu ada strategi inovasi dan diseminasi karya baru dalam seni dan ilmu pengetahuan.
Lebih lanjut koreografer terkenal sekaligus dosen ISI Surakarta, Dr. Dr. Eko Supriyanto S.Sn., M.F.A. menyatakan pentingnya memperhatikan kearifan lokal dan perspektif global untuk membangun identitas. Ia mencontohkan dengan menayangkan video karya-karyanya yang diproduksi di Indonesia kawasan Timur dengan melakukan survei dan riset serta pendekatan terlebih dulu guna memahami situasi dan isyu masalah yang tengah ada sebagai tema yang perlu diangkat.
Sesi ke-2 setelah jeda masih tetap berlanjut dengan penayangan pameran virtual serta seminar berupa presentasi dan diskusi dengan para pemakalah lainnya.
.
#senakreasi
#IKJ