Top
  /     /   Alumni IKJ

PRESS RELEASE: Dies Natalis 54 Institut Kesenian Jakarta

PRESS RELEASE

DIES NATALIS 54
INSTITUT KESENIAN JAKARTA (IKJ)

26 JUNI 2024

“Evolving Perspective: Unleashing Boundles Creativity”
Sudut Pandang yang Bertumbuh: Kreativitas Tak Berbatas

 

(Jakarta, 26 Juni 2024)

Dies Natalis Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke-54 di tahun ini hadir sejalan dengan perkembangan teknologi dan wacana di masyarakat. Wilayah-wilayah eksplorasi baru potensial untuk kemajuan peradaban manusia mendorong dunia kesenian untuk turut mengembangkan diri seiring zaman.

“Evolving Perspective: Unleashing Boundless Creativity” / “Sudut Pandang yang Bertumbuh: Kreativitas Tak Berbatas” memberikan makna harapan IKJ untuk dapat memberikan dampak positif yang luas, baik bagi individu maupun komunitas seni secara keseluruhan, serta mendorong perkembangan seni dan kreativitas yang berkelanjutan. Ketika teknologi media menjadi semakin jauh dari konvensi sebelumnya, muncul tantangan baru dimana pemahaman tentang “tubuh”, “material”, “panggung”, “alat” dan lain sebagainya, terkait sarana ekspresi kesenian, perlu didefinisi ulang. Demikian juga dengan “bahasa”, “idiom”, “gaya” dalam seni yang turut bergeser seiring perkembangan sosial budaya masyarakat. Ketika penanda kategori seni konvensional seperti “bahan”, “teknik”, “alat”, penginderaan yang dipakai, dan lain sebagainya sudah sulit mewadahi bentuk kesenian baru, muncul pertanyaan tentang apa itu seni yang hakiki, terlepas dari semua penanda awal tersebut, serta bagaimana suatu kesenian bisa dinilai? Konsekuensinya, ekosistem pada “wilayah-wilayah eksplorasi baru” akan mempengaruhi bagaimana kesenian dipandang dan dinilai. Secara bersamaan, “sudut pandang baru” tersebut membuka peluang lebih luas dan lebih menantang bagi para kreator untuk menciptakan karya-karya dengan konsep dan pendekatan baru yang pada akhirnya akan mengembangkan kesenian sesuai dengan konteks perkembangan zaman. Sudut pandang baru ini membuka pintu ke arah pembebasan kreativitas tanpa berbatas yang dapat menghasilkan ekspresi seni dalam pendekatan yang baru.

Kesadaran atas banyaknya dimensi permasalahan baru di “wilayah kreativitas” baru terkait kecerdasan intelektual misalnya, akan menghadapi masalah hak atas kekayaan intelektual, wilayah ketenagakerjaan, perdebatan nilai seni dan lain sebagainya. IKJ sebagai perguruan tinggi seni mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengkaji secara positif berbagai sudut pandang ini sebagai persiapan menghadapi era yang akan datang.

Tujuan ajakan tersebut di atas adalah untuk meningkatkan serta memperluas Pemahaman tentang Kreativitas dan mendorong Kolaborasi dan Inovasi agar meluaskan perspektif. Masyarakat perlu diedukasi dan didorong, khususnya di lingkungan IKJ mengenai peran penting kreativitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, seni, teknologi, dan industri dalam ekosistem kesenian saat ini, serta untuk lebih menghargai dan mengembangkan potensi kreatif mereka guna memahami dan mengapresiasi berbagai bentuk kebaruan dalam ekspresi seni dan pendekatan kreatif. Selain itu kolaborasi dan inovasi dalam perluasan perspektif akan menyajikan berbagai pandangan dan pengalaman dari pakar, seniman, dan praktisi dalam bidang seni dan kreativitas yang akan menciptakan ruang untuk kolaborasi antar disiplin ilmu dan antar individu dari berbagai latar belakang yang memiliki concern yang sama dan menguatkan Jaringan dan Komunitas Seni untuk bersama-sama mengelaborasi permasalahan yang dihadapi dalam perspektif pendidikan dan praktik seni serta menginspirasi masyarakat untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovasi melalui kerja sama dan sinergi, yang secara khusus, mengeksplorasi penggunaan teknologi dalam menciptakan dan menyajikan karya seni, guna menemukan kemungkinan baru dalam seni melalui teknologi digital dan media baru.

Rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis IKJ ke-54 ini akan berlangsung sampai dengan Desember 2024, antara lain berupa: serangkaian seminar nasional dan/atau internasional serta diskusi yang melibatkan para praktisi, ahli, dan akademisi dalam bidang seni, teknologi, dan pendidikan; penelitian dan analisis mendalam tentang media dan teknologi baru dalam seni; kerja sama dan kolaborasi dengan institusi seni, lembaga penelitian, dan komunitas seniman baik di dalam maupun luar negeri; program-program lain berupa pertunjukan seni, pameran, pemutaran film dan penghargaan seni.

Acara Dies Natalis 54 IKJ pada hari Rabu, 26 Juni 2024 melibatkan civitas academica dan alumni IKJ, meliputi: Prosesi Ceremonial DIES NATALIS 54 IKJ (Pk 08:00 – 12:00 WIB, khusus undangan), Pertunjukan Seni, Bazaar Seni (Pk 08:00 – 16:00 WIB), Street Food (Pk 12:00 – usai), Game Online (Pk 12:00 – 16:00 WIB),  &  Flashmob Tari (Pk 13:15 – 13:30 WIB).

 

Prosesi Ceremonial DIES NATALIS 54 IKJ

Info & Kontak:
UPT Kerja Sama & Komunikasi IKJ
kerjasama@ikj.ac.id
ikj.ac.id

Alamat:
Jl. Cikini Raya 73
Taman Ismail Marzuki (TIM)
Cikini – Menteng, DKI Jakarta – 10330

 

______

 

 

LAMPIRAN 1

LOGO

DIES NATALIS 54 INSTITUT KESENIAN JAKARTA (IKJ)

“Evolving Perspective: Unleashing Boundless Creativity” / Sudut Pandang yang Bertumbuh: Kreativitas Tak Berbatas

Logo IKJ 54 mewakili gambaran perjalanan Institut Kesenian Jakarta sepanjang kiprah dan sepak terjangnya hingga memasuki tahun ke-54 saat ini (1970 – 2024), sejalan dengan perkembangan teknologi dan wacana di masyarakat, sehingga terdorong untuk turut mengeksplorasi wilayah-wilayah baru yang potensial demi pengembangan kreativitas dalam dunia kesenian.

“Evolving Perspective: Unleashing Boundless Creativity” disimbolkan dalam desain Logo IKJ 54 yang menunjukkan IKJ di tahun ke-54 ini tengah membuka pintu ke arah pembebasan kreativitas tanpa berbatas, menghasilkan ekspresi seni dalam pendekatan baru melalui teknologi digital dan media baru, simbol warna-warni melambangkan setiap fakultas bersinergi dalam jalurnya memberikan arah yang jelas bagi IKJ selaku kampus seni dengan memanfaatkan frontiers atau horison yang telah ditemukan untuk terus  melesat ke arah yang lebih maju, berdampak positif yang lebih luas, mendorong perkembangan seni dan kreativitas yang berkelanjutan di arena lokal, nasional dan dunia, untuk bersama-sama mengelaborasi permasalahan yang dihadapi dalam perspektif pendidikan dan praktik seni.

Logo IKJ 54 merupakan hasil karya tim kerja Dies Natalis IKJ 54 yang dikonsepkan oleh Dr. Iwan Gunawan, S.Sn, M.Si.  Desain Logo oleh Saut Manik Irianto, M.Sn. dan desain visual serta lay out oleh Dita Rachma Sari, M.Sn

______

 

 

LAMPIRAN 2

 

PROFIL

 

INSTITUT KESENIAN JAKARTA adalah sebuah institusi yang telah melahirkan para seniman dengan sederet karya-karya mereka yang berkualitas dan telah dinikmati oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia.

Sebagai sebuah lembaga/institusi pendidikan, setelah melewati beberapa perubahan, peleburan dan kategorisasi jurusan, fakultas dan nama program studi, kini IKJ berkibar dengan keberadaan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)Fakultas Film dan Televisi (FFTV) serta program magister Sekolah Pascasarjana.

Menurut penilaian LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah III, hingga saat ini IKJ terakreditasi “baik sekali“. Hal ini berdasar pada data yang masuk dengan sederetan para pengajar sejumlah 100 orang lebih. Sebagai ilustrasi mula, FSP IKJ di awal berdirinya (LPKJ, 26 Juni 1970), dikawal oleh para seniman mumpuni, a.l.: Edi Sedyawati, Slamet Abdul Sjukur, Irawati Sudiarso, Julianti Parani, Farida Oetoyo, Deddy Luthan, Sardono W. Kusumo, I Wayan Diya, Huriah Adam, Retno Maruti, Gusmiati Suid, S. Kardjono, Srihadi Soedarsono, Popo Iskandar, G. Sidharta, Oesman Effendi, Roedjito, Danarto, Jim Supangkat, Farida Srihadi, D. Djajakusuma, Tatik Maliyati, Misbach Yusa Biran, Rusli, Nashar, Affandi, Trisno Sumardjo, Sulebar M. Soekarman, Slamet Rahardjo, Sjumandjaja dan masih banyak lagi nama besar lainnya yang sangat berjasa dalam peletakan dasar kapabilitas para anak didiknya. Para pengajar yang kemudian merupakan para kreator handal al.: Sena A. Utoyo, Sentot Sudiharto, Sal Murgiyanto, Didi Petet, Franki Raden, TomIbnurHartatiMarusya Nainggolan,  Marzuki Usman, dll. hingga yang terkini Sapardi Djoko Damono, Seno Gumira Adjidarma, Hilmar Farid, ‘Ubiet’ Nyak Ina Raseuki, Wagiono Sunarto, Otto Sidharta, Dolorosa Sinaga, Marselli Soemarno, Maria Darmaningsih, Nungki Kusumastuti, Nan T. Achnas, FX Harsono, Melati Suryodarmo, Martin Suryajaya.

Tak hanya para dosen handal, namun pada umumnya kiprah alumni IKJ dalam berkarya telah merambah dunia dan beberapa di antaranya meraih penghargaan baik di tanah air maupun internasional. Mereka antara lain: Yazeed DjaminMathias Muchus,Boy G. SaktiAgus Nur Amal, Ence Bagus, Wiwiek Sipala, Benny Krisnawardi, Hanny Herlina, Dwiki Dharmawan, Emte (M.Taufik)Beng RahadianLenny AgustinCitra Smara DewiGarin NugrohoRiri RizaMira Lesmana, Yudi Datau, Aline JusriaFajar BustomiWregas BhanutejaHanung Bramantyo, Rury Nostalgia, Titien Wattimena, Lulu Ratna, Yandy Laurens, Yola Yulfianti, Anggun Priambodo, Aline Jusria, Jeremias Nyangoen dan masih banyak lagi dosen atau alumni IKJ lainnya maupun dari generasi baru yang mumpuni, bahkan sejak masih berstatus mahasiswa/i telah menunjukkan prestasinya.

Misalnya dalam perolehan Piala Citra Festival Film Indonesia 2024, terbanyak diborong oleh para seniman dari IKJ, baik yang masih berstatus mahasiswa/i hingga alumni, bahkan mengantarnya hingga ajang paling bergengsi di dunia, antara lain Festival Film Palm d’Or di Cannes. Selebihnya pencapaian mahasiswa ini lebih banyak yang bersifat indie, independen. Beberapa mahasiswa IKJ di kurun waktu setahun ini telah menorehkan prestasi baik skala nasional maupun internasional. Mereka antara lain: Hersa Dhika Erlangga (Kartun “Protect Our Home“), Sherli Rahayu Ningrat (Don’t Lose Hope), Amar Haikal (Film “Bising”), Nazla Khoirunnisa (Finalis Abang None Jakarta 2023), Amartya (IISMA 2023), Hanaa Fakhrani & Rais Sabilil Haq Al Juhani (Beswan Djarum 2023/2024), Muhammad Rizky Dwi Mawanda (Art of Costume Designer), Aurelius Lyan Pambudi (Poster Imlek), Try Anggara (Tari/Koreografer), Tegar Brahmanastrya (Teater/Aktor), Kelvin Julianto (Penata Musik), Rimba Salam (Film Pendek “Memangkas Dendam), Tanaya Zhafira Ashari (DKV/Lomba Poster), Mutiara Purnama Dewi (Art Fashion Designer), Ade Gilang Alparizi (Film “Sunset at Alverno“), Gulam “Argo Brahm”ana (Film “Tarian Terakhir” & “Togar Tegar”/”Togar’s Fate“), Luisa Anabel Oklana (IISMA 2024), Nasywa Zahradina (Men’s Office Wear, Kelana Wastra 2024), dan Osama Al Madani – Widi Adeneza – Matthew Fransdito – Bintang Lazuardi (Film “Gereja di Seberang Sana”), Faris El Mahsa/Kelompok Pekslab – Angela Pegas/The Projectors – Hafiz Roline/Tim Quatro (Top Finalist for Old Town Menyala Video Mapping Competition 2024) dan beberapa lainnya.

IKJ sebagai institusi lebih berperan selaku trigger, pemantik bagi proses progresi pengkaryaan, sekaligus lintas seni bagi beberapa seniman eksis yang pernah duduk dan mengenyam studi di bangku perkuliahan di kampus IKJ, antara lain: Iwan Fals, Eddy D. IskandarHarry RoesliMiroto, Lenny & Roy Lolang, Ana Pinem, Cok Simbara, Deddy Mizwar, Dwiki Dharmawan, Ence Bagus, Epy Kusnandar, Fanny Fadillah, Jose Rizal Manua, Kemal Palevi, Sigit Hardadi, Totos Rasiti, Yadi Timo, Yayu Unru, Zee Zee Shahab, Gotot Prakosa, John De Rantau, Sys NS, Ray Sahetapy, Luluk PurwantoDik Doank,Tita Salina, Irwan Ahmett, Jimi MulthazamDavid NaifEdwinVincent Ryan RompiesFranki Indrasmoro, dan masih banyak lagi.

Sebarkan :
Daftar News