Pidato Rektor IKJ pada Dies Natalis Institut Kesenian Jakarta ke-53
Dies Natalis Institut Kesenian Jakarta ke-53 : “Menembus Batas-batas Baru” (Exploring New Frontiers) menggambarkan semangat untuk terus mengeksplorasi dan menghasilkan karya seni yang lebih inovatif dan mengikuti perkembangan zaman, sebagai upaya untuk mencapai keberhasilan dan pencapaian baru dalam bidang seni dan pendidikan seni, serta memperkuat posisi IKJ sebagai lembaga pendidikan seni yang terdepan dan berinovasi di Indonesia.
Saksikan rangkaian aktivitas Road to Dies Natalis IKJ 53!
*
Pidato Rektor IKJ
Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn
📅Senin 26 Juni 2023
🕘Pukul 09:00 s.d. 16:00
🏢 Auditorium IKJ
🎦 Live Youtube: bit.ly/diesnatalisIKJ53liveyt
*
PIDATO REKTOR
DIES NATALIS KE-53 INSTITUT KESENIAN JAKARTA
Menembus Batas-batas Baru – Exploring New Frontiers
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang tiada terhingga kepada kita semua, sehingga kita dapat memperingati Dies Natalis Institut Kesenian Jakarta ke-53 dalam keadaan sehat walafiat.
IKJ dan Perguruan Tinggi Seni lainnya saat ini sedang berhadapan dengan suatu fenomena yang sudah sejak 10 tahun terakhir menjadi diskusi yang penting. Kemajuan teknologi informasi (TI) memengaruhi media yang tentunya ketiga sisi dari proses penyebaran karya seni, yaitu seniman, karya dan penikmat seni akan turut berubah dalam hal bentuk, perilaku dan cara ketiganya berinteraksi. Disrupsi yang terjadi di dunia IT mengubah cara masyarakat memandang kesenian beserta proses produksinya. Pandemi yang sudah dilewati, seperti membuat masyarakat lebih siap menghadapi perubahan: memberikan landasan berfikir dan bekerja masyarakat. Mereka yang sangat awam di dunia media TI secara cepat menjadi pengguna terampil. Dari menggunakan gadget untuk sekedar mengonsumsi hiburan, menjadi lebih produktif. Media yang interaktif ini seolah menjadi refleks masyarakat ketika harus menyelesaikan masalah sehari-hari.
Isu lain yang muncul adalah ketika kemudahan produksi dengan disrupsi ini seperti mengusik hak dan wilayah kerja para seniman. Teknologi Informasi bukan hanya sekedar mengalihkan media dari analog ke digital, melainkan lebih meratakan kemampuan memroduksi “karya seni” ke masyarakat yang lebih luas. Kemudahan membuat karya difasilitasi dengan teknologi media sekarang. Aspek tersebut diperparah dalam beberapa tahun belakangan ini dengan populernya penggunaan Kecerdasan Buatan yang diintegrasikan dalam banyak aplikasi di peralatan elektronik yang murah dan mudah digunakan. Salah satu konsep yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan seni untuk menghadapi kemajuan teknologi adalah integrasi teknologi dalam pembelajaran seni. Integrasi teknologi dapat membantu para siswa dalam memperluas wawasan mereka, meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas, serta memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan mendalam. Contoh integrasi teknologi dalam pembelajaran seni adalah penggunaan software desain grafis, animasi, dan multimedia dalam mengajarkan konsep seni. Para siswa juga dapat memanfaatkan teknologi VR (virtual reality) dan AR (augmented reality) untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih realistis dan interaktif.
Selain itu, dunia pendidikan seni juga dapat memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan dan aksesibilitas. Contohnya adalah dengan menyediakan platform pembelajaran online, webinar, dan video tutorial yang dapat diakses oleh siswa dari mana saja dan kapan saja. Namun, meskipun teknologi dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran seni, tetap penting untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan pengalaman seni yang sebenarnya. Siswa juga perlu diajarkan untuk tetap menghargai seni tradisional dan keterampilan manual yang penting dalam membentuk identitas seni mereka.
Dalam menjawab tantangan menghadapi kemajuan teknologi informasi dan IT, Institut Kesenian Jakarta dan dunia pendidikan seni secara umum perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan yang terus berubah. Dengan semangat untuk menjelajah batas-batas baru, dunia pendidikan seni dapat terus memberikan kontribusi yang berharga bagi kemajuan seni dan budaya di masa
depan. IKJ, melihat permasalahan ini sebagai suatu tantangan sekaligus peluang. IKJ (LPKJ) sejak awal berdiri sudah menempatkan diri sebagai pelopor, sebuah institusi yang telah melahirkan para seniman dan sederet karya berkualitas. Tema Dies Natalis ke-53 “Exploring New Frontiers” ini menggambarkan semangat IKJ untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren yang terus berubah dan memperlihatkan bahwa IKJ Menembus Batas-batas Baru setelah melihat kekuatan dan kelemahannya dan memanfaatkan, serta mengelola aspek-aspek yang baru dalam kesenian menjadi bagian dari semangat yang sama sebagai pelopor.
Bebagai cara telah dilakukan oleh IKJ untuk menjadi pelopor di dunia seni yang semakin digital, antara lain:
1. Meningkatkan Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Dalam hal ini, IKJ dapat memanfaatkan teknologi seperti virtual reality, augmented reality, dan online platform untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pembelajaran.
2. Melakukan Kolaborasi dengan Institusi Lain untuk meningkatkan kemampuan para siswa dalam menghadapi perubahan di dunia seni. Kolaborasi dapat dilakukan dengan institusi yang bergerak di bidang teknologi, bisnis, atau lembaga lain yang terkait dengan seni.
3. Meningkatkan Kerja Sama dengan Industri Seni IKJ untuk mengembangkan keterampilan para siswa dalam menciptakan karya seni yang berkontribusi bagi perkembangan seni dan budaya di Indonesia. Kerja sama dengan industri seni juga dapat membuka peluang karir bagi para siswa setelah lulus.
4. Mengembangkan Program Baru yang mengakomodasi perubahan di dunia seni. Misalnya, mengembangkan program yang berfokus pada seni digital, seni media, atau seni performatif yang menggabungkan teknologi dengan seni tradisional.
5. Meningkatkan Daya Saing dengan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kompetisi seni nasional maupun internasional.
Hal ini dapat membuka peluang bagi para siswa untuk menunjukkan bakat dan keterampilan mereka serta meningkatkan prestige IKJ di dunia seni Dengan melakukan strategi-strategi di atas, IKJ dapat menjadi pelopor di dunia seni yang semakin menggunakan sistem digital. IKJ dapat kembali menembus batas-batas baru di dunia seni dengan memperkuat kemampuan siswa dalam menghadapi perubahan di era digital dan meningkatkan kontribusi seni dan budaya di Indonesia “Menembus Batas-batas Baru” atau “Exploring New Frontiers” diperlukan untuk menghadapi situasi pendidikan seni dan dunia kesenian saat ini. Kesenian dan seni rupa adalah bidang yang sangat kreatif dan inovatif, dan selalu membutuhkan eksplorasi terus-menerus untuk menghasilkan karya-karya yang baru dan mengikuti perkembangan zaman. Dalam konteks ini, tema “Menembus Batas-batas Baru” atau “Exploring New Frontiers” menggambarkan semangat untuk terus mengeksplorasi dan menghasilkan karya seni yang lebih inovatif dan mengikuti perkembangan zaman. Istilah tersebut dapat diartikan sebagai upaya untuk mencapai keberhasilan dan pencapaian baru dalam bidang seni dan pendidikan seni, serta memperkuat posisi IKJ sebagai lembaga pendidikan seni yang terdepan dan berinovasi di Indonesia.
Akhir kata, Kami mewakili segenap unsur pimpinan dan sivitas akademika Institut Kesenian Jakarta mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan semua pihak terhadap seluruh rangkaian kegiatan Dies Natalis IKJ ke-53 ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi Kita semua
Jakarta, 26 Juni 2023
*