Top
  /     /   Civitas Academica IKJ

Menindaklanjuti Kerja Sama IKJ dengan Griffith University, Queensland–Australia

 

Menindaklanjuti kerja sama yang pernah dilakukan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan Griffith University, Queensland–Australia, sebuah pertemuan dilaksanakan secara daring untuk berdiskusi bersama mengenai program kerja sama antar institusi yang dapat dikembangkan oleh IKJ dan Griffith University dihadiri Rektor IKJ Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn. dan Professor Sarah Todd (Vice President) beserta jajaran rektorat dan dekanat ke dua institusi, di awal minggu ke-2 bulan ini (9/8).

Pertemuan ini meliputi pemaparan dari Griffith University dan IKJ seputar informasi sekolah, gelar, dan program studi, kegiatan penelitian seni The Creative Arts Research Institute (CARI) dan di IKJ serta peluang kerja sama IKJ dan Griffith University melalui pembaharuan Nota Kesepahaman (MoU).

Sejak penandatanganan MoU lalu pada periode lalu di tahun 2013, kegiatan yang sempat dilakukan adalah diskusi dan kunjungan ke IKJ oleh Griffith University di tahun berikutnya (13 Mei 2014).

*

Pertemuan kali ini yang dimoderatori Professor Herman Van Eyken, Direktur Griffith Film School, Griffith University dihadiri oleh segenap jajarannya, antara lain:  Lucinda Chappell (Regional Marketing Director of South East Asia, Pacific and PNG) dari Griffith International, Shelly Maller (Manager, International Partnerships, Griffith International) dan Michelle Craig (Coordinator, Agreements and Delegations, International Partnerships, Griffith International).

Dr Ben Fenton-Smith (Director International, Arts, Education and Law Group), melanjutkan introduksi awal dengan paparan overviewnya seputar informasi sekolah, gelar, dan program studi seni-seni kreatif di Griffith University.

Ashley Burgess, Lecturer Screen Media, dari Griffith Film School kemudian menjelaskan bahwa Griffith Film School telah melakukan residensi bersama sineas Indonesia yang lalu dengan Garin Nugroho, dan sedang merencanakan residensi dengan Riri Riza. Griffith Film School juga telah mengadakan kegiatan dengan filmmakers dari negara-negara Asia seperti Jepang, Singapore dan India, kegiatan ini mereka lakukan di studio film di Batam dalam bentuk bootcamp, dan dalam kegiatan semacam ini, IKJ juga bisa berkolaborasi. Hingga saat ini, Griffith Film School memiliki 4 major: Bachelor of Animation, Bachelor of Film and Screen Media Production, Bachelor of Games Design dan Master of Screen Production.

Dr. Rae Cooper, Lecturer dari Queensland College of Art (QCA) menginformasikan program Bachelor of Design (Visual Communication Design, Product Design, Interior Design, Immersive Design, Interaction Design), Bachelor of Contemporary Australian Indigenous Art, Bachelor of Visual Arts, Master of Design, Master of Visual Arts dan Doctor of Visual Arts.  QCA juga memiliki studio yang didedikasikan untuk mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi industri yang sebenarnya, bernama Liveworm, bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam menghadapi project dengan klien di lingkungan industri, sekaligus memungkinkan mahasiswa untuk membuat dan mengembangkan portofolio.

Associate Professor Donna Weston, Deputy Head of School (Learning & Teaching) dari Queensland Conservatorium menjelaskan major programs: Bachelor of Music, Bachelor of Acting, Bachelor of Musical Theatre, Master of Music Studies, dan Doctor of Musical Arts. Queensland Conservatorium mengadakan 250 musical productions per tahun. Mereka juga mengundang praktisi musik bertaraf internasional untuk mengajar masterclass. Saat ini, kegiatan tersebut dilaksanakan secara online. Mengenai program yang dimiliki oleh Griffith University, setelah rapat daring ini IKJ bisa melakukan follow up secara spesifik untuk merencanakan kolaborasi lebih lanjut.

Professor Vanessa Tomlinson, Direktur Creative Arts Research Institute (CARI), Griffith University, menyebutkan kegiatan penelitian mereka adalah menggabungkan sumber-sumber penelitian dari berbagai bidang seni secara inklusif. Hasil penelitiannya, selain dipamerkan atau dipentaskan, juga dipublish dalam bentuk jurnal, artikel dan buku. Tema sosial yang beririsan dengan bidang seni juga dikembangkan sebagai dasar penelitian. Mengaplikasikan hasil penelitian kepada lingkungan akademis dan masyarakat juga merupakan bagian yang penting, sehingga kegiatan interaktif seperti konferensi, lokakarya dan simposium juga sangat dianjurkan kepada mahasiswa, pengajar dan staf. CARI merupakan badan yang baru terbentuk di Griffith, baru satu bulan, namun ke depannya, sekitar awal 2022, CARI akan membuka pusat penelitian untuk mendapatkan hibah penelitian dan kolaborator internasional. Sebagai langkah awal kolaborasi, saat ini CARI mengadakan seri seminar bulanan, dilakukan secara online, yang sangat bisa dihadiri oleh IKJ. CARI juga menanti kesempatan untuk bisa menghadiri online event yang diadakan oleh IKJ.

Pihak IKJ menghadirkan Yudi Amboro, M.Sn. (Warek I) untuk memaparkan hal-ikhwal IKJ, serta berikut Madia Patra Ismar, S.Sn., M.Hum. (Warek III) memaparkan secara khusus IKJ dalam kegiatan riset, inovasi dan pengabdian kepada masyarakat.

 

Selain itu hadir pula Suryana Paramita, S.Sn, M.Sn. (Ka. UPT Kerja Sama dan Komunikasi),  Gideon Bima Maharesi, S.Sn., M.Pd. (Wadek I FSP), Rury Nostalgia, S.Kom., M.Sn. (Wadek II FSP), DJ Dimas Phetorant, S.Sn., M.Pd. (Wadek III FSP), Bejo Sulaktono, S.Sn. (Ka.Satuan Kerja Sama FSP), Anindyo Widito, M.Sn. (Dekan FSR), Ehwan Kurniawan, M.Sn. (Wadek I FSR), (Nicholas Wila Adi, M.Sn. (Wadek III FSR), Oky Arfie, S.Sn. (Ka.Satuan Kerja Sama FSR), Nyak Ina Raseuki, Ph.D. (Direktur Sekolah Pascasarjana) dan Sonya Sondakh, M.Sn. (Wakil Direktur Bidang Akademik Sekolah Pascasarjana) menyimak dengan seksama seluruh pembicaraan dalam pertemuan tersebut.

Di akhir pertemuan awal ini, kemudian Bawuk Respati, S.Sn., M.Pd. (Ka.Satuan Kerja Sama/Humas FFTV) menyatakan untuk dilaksanakan diskusi lebih lanjut mengenai kegiatan kolaborasi dan perancangan MoU, dan kegiatan yang sangat mungkin dilakukan saat ini adalah kegiatan online. Ini akan sangat membantu untuk memotivasi mahasiswa dalam pembelajaran yang dilakukan secara online. Griffith University saat ini telah lebih fleksibel untuk menawarkan program doktoral, karena sudah ada remote program (blended learning) untuk mahasiswa doktoral. Ini bisa diaplikasikan untuk dosen dan alumni IKJ. Maka, point ini juga akan disertakan dalam butir MoU (dan MoA/PKS) untuk segera ditindaklanjuti.

 

#IKJ

Sebarkan :
Daftar News