Tari Cokek yang berasal dari budaya Betawi tempo dulu, dibahas bersama Julianti Parani, PhD dalam acara Seri Mini Seminar meetingofminds 2023 bertema “Telisik Tari Cokek” berlangsung di Auditorium Rektorat Institut Kesenian Jakarta (2/11).

Acara yang diselenggarakan secara rutin oleh Bidang Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat IKJ ini menampilkan koreografer Tarian Tradisi Betawi Wiwik HW, S.Sn. dengan moderator Dr. Syaiful Amri, M.M., dihadiri para siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 57, Pasar Minggu – Jakarta Selatan, berlangsung seru dengan tanya jawab beruntun atas keingintahuan para siswa tentang Tari Cokek.

Kali ini IKJ bekerja sama dengan Komunitas Ariah Indonesia Ngegebrak memilih tema Tari Cokek agar masyarakat lebih mengetahui hal-ikhwal terciptanya tarian ini yang semula hadir hanya pada acara ritual di klenteng-klenteng.

Gerakan tarian ini pada awalnya memiliki makna khusus yang positif. Di antaranya adalah gerakan tangan yang memiliki arti meminta kepada Sang Pencipta. Terdapat juga gerakan yang bermakna sebagai upaya manusia dalam menjaga pandangannya, utamanya dari hal-hal yang tidak baik atau negatif. Selain itu, terdapat gerakan yang berarti bahwa manusia harus mengendalikan akal budinya untuk memikirkan hal-hal yang bersifat positif. Termasuk gerakan pinggul yang khas, berupa goyangan kecil mengayun elegan.

#IKJ