Dies Natalis ke-53 Institut Kesenian Jakarta
Institut Kesenian Jakarta (IKJ) merayakan hari jadinya yang ke-53 tahun dengan acara syukuran bersama yang dihadiri Yayasan Seni Budaya Jakarta beserta jajarannya, Struktural Rektorat dan Dekanat IKJ, Senat IKJ, Lembaga Penjaminan Mutu IKJ, Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta para mahasiswa/i IKJ dan alumni serta para tamu undangan lainnya, berlangsung di Auditorium Gedung Rektorat IKJ dan di lingkungan kampus IKJ Cikini-Jakarta (26/6).
Ketua YSBJ Prof. Dr. Ilza Mayuni, MA. mengawali acara dengan sambutannya yang memberikan semangat atas tantangan besar yang harus dihadapi IKJ atas informasi teknologi yang tak terbendung, bak berselancar di atas laju gelombang dengan tetap menjaga keseimbangan dan staminanya agar terus maju hingga mencapai visinya.
Dalam sambutan berikutnya, Rektor IKJ Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn menyatakan bahwa tema Dies Natalis IKJ 53 kali ini adalah “Exploring New Frontiers” (Menembus Batas-Batas Baru) menggambarkan semangat IKJ untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren yang terus berubah dan memperlihatkan bahwa IKJ “menembus batas-batas baru” setelah melihat kekuatan dan kelemahannya dan memanfaatkan, serta mengelola aspek-aspek yang baru dalam kesenian menjadi bagian dari semangat yang sama sebagai pelopor serta memperkuat posisi IKJ sebagai lembaga pendidikan seni yang terdepan dan berinovasi di Indonesia.
Syukuran sederhana dengan pemotongan tumpeng oleh Rektor IKJ didampingi Ketua YSBJ ini berlangsung khidmat dan berlanjut dengan Pidato Seni oleh Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., M. Phil., MA. yang memaparkan bahwa kecerdasan otentik manusia akan tetap memegang peranan penting dalam peradaban dan kebudayaan manusia. Integrasi teknologi dan manusia hanyalah sebuah keniscayaan. Ada banyak hal seperti emosi, intuisi dan hal nonfisik lainnya yang mempengaruhi kreasi dan keputusan etik dan sosial dalam penciptaan karya seni.
Berbagai ucapan selamat juga dilantangkan di sela-sela acara melalui tayangan video, antara lain dari Fauzi Bowo (YSBJ) dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, SE., MSc., CBA, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Hum., hingga Menteri Kemenparekraf/Baparekraf, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., dan Duta Besar Belanda YM Lambert Grijns dan Duta Besar Venezuela YM Jesus Gomez Radamez Azuaje, kesemuanya adalah para mitra kerja sama (pendukung) IKJ.
Menjelang tengah hari, acara berlanjut dengan Diskusi Buku “Film dan Pascanasionalisme” karya Dr. Seno Gumira Ajidarma, S.Sn., M.Hum. (Dosen Sekolah Pascasarjana IKJ) yang dilangsungkan bersama Pembahas Hikmat Darmawan (Dewan Kesenian Jakarta) selaku Pembahas, dan dipandu moderator selaku Pemantik oleh M. Ariansah, M.Sn. (Dosen FFTV IKJ) memaparkan persepsi kritik ideologi dalam buku tersebut kepada semua orang, yakni para beginner yang ingin mengetahui bagaimana ideologi bekerja secara estetik seputar nasionalisme dan pascanasionalisme secara esensial dan konstruktif yang dituangkan melalui sinema.
Siang hari, sesi Bedah Buku “Penyair sebagai Mesin: Sebuah Eksperimen dalam Penulisan Jauh & Sejarah Lain Puisi Indonesia” karya Dr. Martin Suryajaya, SS, M.Hum, pengajar Sekolah Sarjana IKJ turut mengisi keseruan rangkaian acara Dies Natalis IKJ ke-53 bersama Pembahas Dr. Iwan Gunawan, S.Sn, M.Si (Dosen FSRD IKJ) dan dimoderatori oleh Pemantik Dr. Madia Patra Ismar, S.Sn, M.Hum, (Dosen FSP dan Warek III IKJ). Bedah buku ini menggulirkan pertanyaan seputar bagaimana masyarakat “belajar membuat karya seni dan belajar tentang kesenian”.Pertanyaan tersebut membuat kita semakin berpikir tentang nilai dari kesenian itu sendiri secara produktif: yang seperti apakah suatu bentuk karya masih bisa dianggap sebagai “kesenian” dan mana yang bukan? Bagaimana para kreator seni dapat beradaptasi di era industri dan mengembangkan pendekatan baru dalam pendidikan kesenian yang mempertahankan kualitas dan relevansi? Bukan semacam mesin. Bukan sekedar kuantitas.
Acara Syukuran Dies Natalis IKJ 53 ini terselenggara atas dukungan pula dari: BNI46, IFG Life, Asuransi Bumida, Dapur Pangeran, Sound Jakarta dan beberapa situs jejaring media massa nasional (Kompas, Media Indonesia, Sindonews, Waspada, dll.), berikut para mitra IKJ dan seluruh jajaran struktural rektorat dan dekanat bersama seluruh keluarga besar sivitas akademika IKJ yang terlibat.
Terima kasih kepada TV Kampus Institut Kesenian Jakarta, yang telah berpartisipasi aktif dan selalu standby dalam persiapan hingga penayangan berlangsung secara live seluruh acara Dies Natalis IKJ 53 pada tanggal 26 Juni 2023 sejak pagi hingga usai. TV Kampus IKJ merupakan laboratorium bagi mahasiswa/i Fakultas Film dan Televisi (FFTV) IKJ sebagai sarana belajar mahasiswa dalam dunia broadcasting.
IKJ mengajak seluruh sivitas akademika untuk terus ikut serta mengisi perayaan Dies Natalis IKJ 53 yang masih akan terus berlanjut dengan serangkaian kegiatan dan acara di berbagai venue baik daring dan luring hingga Desember 2023 mendatang dengan berbagai ragam program/event. Pada awal tahun ini, rangkaian aktivitas Road to Dies Natalis IKJ 53 telah diawali dengan workshop “Sjahrir is Here” bersama fotografer asal Belanda Isabelle Boon, Festival Europe on Screen di IKJ, dan pertunjukan khusus oleh Prodi Tari Fakultas Seni Pertunjukan, pada pagelaran Ballet Bubbles oleh Dutch National Ballet Company. Nantikan selalu program IKJ berikutnya!
*
Links:
https://www.youtube.com/
______
Info & Kontak:
UPT Kerja Sama & Komunikasi IKJ
kerjasama@ikj.ac.id
ikj.ac.id
Alamat:
Jl. Cikini Raya 73
Taman Ismail Marzuki (TIM)
Cikini – Menteng, DKI Jakarta – 10330