Workshop DKV FSRD IKJ: WERC Collective
Kunjungan para seniman perwakilan WERC Collective dari Belanda ke kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) didampingi pihak Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis di bulan Juli lalu akhirnya membuahkan rencana workshop yang ditujukan khusus bagi para mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV/Deskov) Fakultas Seni Rupa dan Desain IKJ, di bulan ini.
Ka.Prodi DKV, Bambang Tri Rahadian, M.Sn. bersama jajarannya terkait, menggelar kegiatan workshop ini secara luring (offline) di kampus IKJ, digelar selama dua hari di minggu ini (6-7 Oktober) dan dibuka oleh Dekan FSRD IKJ Anindyo Widito, M.Sn.
Lokakarya graffiti augmented reality (AR) bersama WERC Collective di kampus IKJ ini melibatkan sejumlah 16 (enam belas) mahasiswa Prodi DKV untuk mengikuti pembelajarannya dari mula di hari pertama hingga tuntas di hari kedua. Didampingi Isworo Ramadhani, S.Sn. dan Norman Adhy Maulana, S.Sn., MDes., Yosua Maigoda, M.Sn. serta lainnya para pengajar Prodi DKV FSRD IKJ dan Wakil Dekan I, Ehwan Kurniawan, M.Sn. tampak turut mengikuti jalannya lokakarya internal ini.
Lokakarya ini mendeskripsikan karya mereka bertajuk AR Graffiti dimana mereka menggabungkan seni grafiti dengan augmented reality (realitas tambahan) untuk menciptakan “graffiti augmented reality“. Berbagai elemen lukis dilengkapi dengan proyeksi video yang dirancang oleh para seniman. Memproyeksikan lapisan digital yang berbeda di atas grafiti yang dilukis, dalam apa yang dikenal sebagai pemetaan video, menghidupkannya. Berbagai detail yang dipinjam dari dunia grafiti dilukis di dinding besar menggunakan cat khusus konduktif listrik. Ketika pengunjung menyentuh salah satu dari paparan gambar dalam mural tersebut, maka akan memicu proyeksi, mengubah tampilan karya. Dengan demikian, pengunjung mendapatkan kesempatan untuk membuat pilihan dan kombinasi bagian mereka sendiri. Dengan AR Graffiti, WERC sejak memperkenalkan bentuk seni terbaru dan mengubah karya grafiti, yang biasanya berupa gambar statis, menjadi karya yang dinamis dan menarik.
Dipandu langsung oleh Jelle Valk sang seniman grafiti, lokakarya ini berlangsung tahap demi tahap mengikuti kinerja pembuatan grafiti AR ini. Jelle adalah desainer dan seniman visual, yang tertarik pada seni jalanan sejak usia muda. Budaya, anonimitas, kecepatan, dan bekerja dengan lokasi tertentu dan komunitas dekat merupakan sumber inspirasi yang bagus untuk karyanya. Selama studinya di Minerva Art Academy, fokus Jelle beralih ke desain spasial dan komunikasi. Eksperimen dengan media baru seperti augmented reality, membuat Jelle selalu mencari cara baru untuk mengubah ruang secara visual.
Kegiatan workshop berlangsung sebagaimana proses yang dilalui Werc dalam setiap karya AR Graffiti, dimana untuk animasi menjadi daya tarik utama Joachim Rümke yang telah jatuh cinta dengan animasi di awal hidupnya serta teater yang dikenalnya sejak usia muda. Ia mengembangkan minat pada seni naratif. Sejak saat itu, ia telah meneliti berbagai aplikasi animasi dalam berbagai bentuk seni, terutama seni pertunjukan. Bagi Joachim, ada hubungan yang jelas antara teater dan animasi, karena keduanya merupakan bentuk seni abstrak dan naratif. Perhatiannya untuk menciptakan seni media baru, telah membuahkan karya seni animasi berdimensi interaktif sekaligus sebuah pertunjukan, dan terkadang ia pun melakukan bentuk tampilan seni yang disebut performance-art.
Dibantu Olav Huizer, seniman otodidak yang trampil memadukan teknik, alam, dan seni, hasil karya para peserta/mahasiswa/i Deskov tersebut ditampilkan di dinding mural yang telah tersedia melalui cara kerja teknik & digital. Olav Huizer dibesarkan oleh orang tua yang keduanya ahli biologi dan terbiasa dengan mempelajari struktur dan pola (proses & fenomena) alam di sekitarnya. Ketertarikannya pada proses kemudian diterjemahkan ke bidang teknik elektro dan bahasa pemrograman serta berkekuatan inovatif, menjadikannya memiliki peran penting dalam proyek-proyek WERC.
Kegiatan workshop oleh Werc Collective dari Belanda yang berlangsung secara luring (offline) di kampus IKJ, digelar selama dua hari di minggu ini (6-7 Oktober) berakhir di sore hari ke-2 (7/10).
Dihadiri oleh Dr. Iwan Gunawan, S.Sn., M.Si. perancang grafis dan ilustrator, pemenang beberapa kompetisi desain dan ilustrasi nasional yang juga pengajar senior, mencoba “touch-screen” di dinding mural hasil karya ke-16 mahasiswa/i Prodi Deskov FSRD IKJ peserta workshop.
Acara lokakarya dinyatakan usai, Wakil Dekan I FSRD IKJ Ehwan Kurniawan, M.Sn. pun memberikan beberapa tanda-mata hasil kreasi para sivitas akademika FSRD IKJ kepada Joachim Rümke, Olav Huizer dan Jelle Valk. Dank je en tot ziens!
Sampai jumpa di pembukaan pameran Werc Collective berjudul Triangulation di Erasmus Huis Jakarta minggu depan!
#WercCollection
#ErasmusHuis
#InstitutKesenianJakarta
#FSRDIKJ
#Deskov_IKJ
Simak tayangan acara workshop hari pertama dan ke-2 di Instagram IKJ
*
Profil:
Kelompok WERC adalah kolektif seni interdisipliner yang terdiri dari Joachim Rümke, Olav Huizer dan Jelle Valk. Studio Werc berada di Groningen. Karya mereka bercirikan eksperimentasi dengan media dan teknologi baru: dalam mengubah formasi dan berbagai disiplin ilmu, mereka selalu mencari bentuk dan tantangan baru. Kata WERC berasal dari kata CREW. Kru adalah sekelompok orang yang bekerja sama secara intensif. WERC, yang terdiri dari pembuat dari berbagai disiplin ilmu, adalah kelompok seperti itu.
Karya WERC Collective yang pernah dijadikan workshop merupakan proyek seni yang telah terealisasi. Karya-karya mereka merupakan hasil eksperimen pada Seni Media, Live Visual, Pemetaan Proyeksi, Desain Panggung dan Instalasi Cahaya yang kerap menjadi desain panggung, tayangan visual langsung, dan animasi khusus yang berlangsung di festival dan acara tari serta event lainnya. @werccollective
Kali ini karya mereka berjudul Triangulation akan dipamerkan di Erasmus Huis Jakarta, terbuka untuk umum sejak tanggal 13 Oktober 2022 minggu depan hingga 27 Januari 2023 tahun depan.
Triangulasi adalah pameran tunggal pertama dari kolektif seni multidisiplin WERC. Triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi untuk menggali dan melakukan teknik pengolahan dengan berbagai metode, teori dan sebagainya.
Selama pameran Triangulasi, tiga karya seni utama AR Graffiti, Once is Never dan Tane akan dipamerkan. Karya-karya ini bersama-sama membentuk triptych yang menunjukkan keahlian dan preferensi individu para seniman, dan yang secara bersamaan memberikan wawasan tentang kohesi WERC.
Audiens diajak merasakan instalasi seni interaktif Triangulation dan membenamkan diri dalam dunia WERC.