Diskusi Publik kembali menyapa teman DKJ semua, dalam edisi #5 kali ini, Sastra DKJ menggelar diskusi bertajuk “Membaca di Era Keberlimpahan Informasi: Dari Metode Pembacaan Jauh hingga Sejarah Kesusastraan Personal”.

Pada 2023, kita menghadapi “keberlimpahan bacaan”. Berita dari berbagai portal media daring, iklan yang berseliweran, pembaruan status di media sosial, informasi produk, hingga berbagai produk budaya massal: takarir film, lirik lagu, ataupun percakapan dalam balon-balon dialog di webtoons. Di antara gempuran teks tersebut, karya-karya sastra kontemporer juga bertumbuhan bak cendawan yang tumbuh selepas hujan, Karya sastra dari Indonesia, maupun karya sastra dunia.

Apa yang dapat dilakukan oleh penikmat sastra hari ini untuk menikmati keberlimpahan ini?

Mari kupas bersama dalam Diskusi Publik “Membaca di Era Keberlimpahan Informasi: Dari Metode Pembacaan Jauh hingga Sejarah Kesusastraan Personal” bersama:
– Dewi Anggraeni (Akademisi, Kritikus Sastra)
– Eka Kurniawan (Sastrawan, Kolumnis)
dan
– Martin Suryajaya* (Akademisi, Penulis, Peneliti)
Martin Suryajaya, penulis asal Semarang ini adalah dosen di Sekolah Pascasarjana IKJ. Ia meraih juara pertama dalam Sayembara Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta 2013. Beberapa buku terakhirnya antara lain Sejarah Estetika (Gang Kabel, 2016) yang memenangkan penghargaan Best Art Publication dari Art Stage 2017 dan novel Kiat Sukses Hancur Lebur (Banana, 2016) telah memenangkan Penghargaan Sastra Badan Bahasa 2018 serta menjadi Novel Pilihan Majalah Tempo 2016. Karya terbarunya adalah buku puisi “Terdepan, Terluar, Tertinggal” (Anagram, 2020).

Moderator: Dhianita Kusuma Pertiwi (Penulis, Peneliti)

Selasa, 10 Oktober 2023
19.00 – 21.00 WIB
Teater Wahyu Sihombing
Taman Ismail Marzuki

Disiarkan langsung melalui kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta

Seluruh edisi Diskusi Publik Dewan Kesenian Jakarta terbuka untuk umum dan tidak memungut biaya (GRATIS).

Reservasi peserta diskusi dapat dilakukan melalui link: http://bit.ly/DispubKomSas

Mari berdiskusi!

#IKJ