Sasya Tranggono bersama bukunya berjudul “Faith”
Akhir April lalu, Sasya Tranggono hadir di Auditorium Gedung Rektorat IKJ bersama bukunya berjudul “Faith” yang disusun dengan Jean Couteau, penulis Perancis yang telah lama tinggal di Indonesia. Sasya berbagi cerita kepada para mahasiswa dan mahasiswi IKJ, khususnya Fakultas Seni Rupa (FSR) dipandu oleh Citra Smara Dewi, salah satu dosen FSR.
Sasya adalah anak pertama pasangan dr. Retno Is Tranggono dan dr. Suharto Tranggono, pendiri produk kosmetik nasional terkenal (Ristra). Ia lulusan teknik industri Syracuse University di New York, AS dan penyandang gelar master of business administration (MBA) dari Rotterdam School of Management di Erasmus Universiteit, Belanda. Kini, sebagai pelukis atau seniman perupa karya-karyanya telah dikenal di manca negara. Tiga fase pelukisan yang dilaluinya, yakni fase wayang golek, fase bunga dan kemudian fase kupu-kupu. Menurutnya, kupu-kupu adalah perwujudan transformasi baru karakter baik dalam kehidupan manusia.
Buku yang disusun dua tahun ini bagi Sasya Tranggono merupakan rangkuman perjalanannya selama 30 tahun melukis sekaligus perjuangannya selaku perempuan serta kisah tentang cat air dan menjadi duta bangsa. Terutama kisah kehidupannya saat melalui peristiwa-peristiwa yang menyedihkan hingga kemudian kesedihan itu akhirnya menjadi titik balik baginya dalam mendapatkan keyakinan dalam hidupnya. Sasya berharap kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi siapa pun dalam berkreativitas, agar tetap yakin pada apa yang tengah diperjuangkan. “Itulah mengapa kemudian judulnya Faith,” kata ibu satu anak ini di hadapan para civitas akademika Institut Kesenian Jakarta siang itu.